Rabu 15 Oct 2014 10:14 WIB

Banyak Pelanggaran, Hotel Ini Disorot Wali Kota Bogor

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Bima Arya di kediamannya
Foto: USB
Bima Arya di kediamannya

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR—Keberadaan Hotel Amarosa di Jalan Padjajaran, Bogor mendapat sorotan dari Wali Kota Bogor Bima Arya karena dianggap telah dirugikan secara imateriil.

"Keberadaan Hotel Amarosa lebih tinggi dari Tugu Kujang merugikan warga Kota Bogor secara imateril. Secara teknis ada sembilan poin kesalahan yang dilakukan Hotel Amarosa, " kata Bima Arya, Rabu (15/10).

Bima mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kajian sejumlah aspek pelanggaran yang dilakukan oleh Hotel Amarosa. Dari kajian tersebut permasalahan Hotel Amarosa melibatkan dua aspek utama yakni aspek teknis dan aspek nonteknis atau sosiokultural.

di antaranya dianggap menyalahi ketentuan Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) terkait Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 60 persen lahan yang boleh dibangun dan 40 persen lahan terbuka.

Pembangunan Hotel Amarosa juga dinilai melanggar Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2006 tentang Bangunan Gedung karena luas lantai dasar lebih luas 27,84 meter persegi dari luar yang tercantum dalam IMB hotel tersebut.

"Untuk pelanggaran ini, Pemerintah Kota Bogor memberi sanksi pinalti sebesar Rp 107,640 juta dan bangunan harus menyesuaikan dengan IMB. Maksimal denda adalah 10 persen berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2006 tentang Bangunan Gedung," kata Bima.

Pelanggaran teknis lainnya yakni Hotel Amarosa melanggar amdal lalu lintas yang harusnya menyediakan area parkir berkapasitas minimun 23 satuan ruang parkir (SRP) tetapi faktanya hanya 19 SRP.

Meski pihak hotel telah melakukan penambahan ruang parkir di Jalan Bangka, menurut Bima hal itu tidak menghilangkan kewajiban untuk memenuhi SRP di dalam gedung atau tidak bisa dikonversi ke tempat lain.

"Implikasi dari tindakan-tindakan ini, ada kemungkinan terdapat pengurangan jumlah lantai. Untuk itu, akan dikaji lebih lanjut oleh tim ahli," kata Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement