REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Musim kemarau yang melanda Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Kesesi mengalami kekeringan sehingga warga kesulitan memperoleh air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko di Pekalongan, Selasa (14/10), mengatakan bahwa sebanyak tiga desa, yaitu Windurejo, Klunjukan, dan Purworejo Kecamatan Kesesi kini kesulitan air bersih.
"Ratusan warga pada tiga desa itu kini kekurangan air bersih karena debet air di sumur dan sumber mata air lainnya turun drastis," katanya.
Ia mengatakan untuk membantu kesulitan warga, pemkab melakukan droping air bersih pada setiap tiga hari sekali ke daerah yang mengalami kekeringan tersebut. "Di Desa Klunjukan dan Purworejo, kami menyediakan air bersih setiap tiga hari sekali dengan menggunakan lima truk tangki dari PDAM," katanya.
Menurut dia, setiap truk tangki berisi 4.000 liter air bersih kemudian disalurkan pada bak penampungan air yang sudah tersedia di masing-masing desa tersebut. Kemarau pada 2014, kata dia, merupakan musim yang terparah selama kurun dua tahun terakhir.
"Karena itu, kami mengimbau pada warga bisa menghemat air bersih. Sebelumnya, kalau kemarau memang tidak selama ini dan separah. Karena itu, saya berharap masyarakat bisa menghemat air bersih dan menggunakan seperlunya saja," katanya.
Ia mengatakan untuk menghadapi kemarau pada tahun mendatang, pemkab juga berancana membangun sumur artesis. "Kami sudah mengajukan pembangunan sumur artesis ke Pemerintah Provinsi Jateng. Kami berharap pemprov dapat segera merealisasikan," katanya.