Selasa 14 Oct 2014 14:54 WIB

Pekerja Tewas Terlilit Mesin

Rep: C71/ Red: Winda Destiana Putri
Kecelakaan kerja (ilustrasi)
Foto: antara
Kecelakaan kerja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kecelakaan kerja yang merenggut nyawa satu orang korban terjadi di pabrik milik PT Indopanca Centratex, Jatiluhur pada Selasa (14/10).

Korban bernama Aisyah (34 tahun), warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur dan merupakan karyawan dari perusahaan pemintalan benang tersebut.

Berdasarkan pengakuan rekan kerja korban, Asep (38), korban sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 11 tahun.

Asep menceritakan bahwa korban ditemukan sudah terlilit dalam mesin pemintal kurang lebih pada pukul enam pagi.

Asep mengaku korban saat itu mendapat jatah kerja shift malam yang akan berakhir pada pukul tujuh pagi. Menurut Asep, meski dalam satu mesin ada empat orang yang berjaga biasanya mereka berpencar-pencar. Oleh karena itu, rekan kerja lain tidak mengetahui peristiwa tersebut.

"Mungkin karena korban mengantuk," kata Asep ketika menjelaskan penyebab kejadian. Setelah rekan-rekan menemukan korban, kata Asep, mereka langsung mematikan mesin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta, AKP Tri Suhartanto mengaku pihak kepolisian mendapatkan laporan kejadian dari warga sementara pihak perusahaan sendiri tidak melaporkan kejadian tersebut.

"Dari hasil laporan, anggota langsung menggelar olah TKP tepatnya di lokasi mesin kerja korban," kata Tri. Ia mengaku saat ini pihak kepolisian masih menghimpun barang bukti kejadian dan meminta keterangan dari rekan kerja korban.

Maemunah, salah seorang keluarga korban menuntut tanggung jawab dari pihak perusahaan. Ini karena korban meninggalkan seorang anak yang kini berstatus yatim piatu. "Ya, saya harap perusahaan bisa menanggung seluruh kebutuhan ini," kata Maemunah.

Maemunah mengaku pihak keluarga mendapat kabar ketika korban sudah dilarikan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Kemudian, mereka langsung menyusul namun nyawa korban sudah tak terselamatkan. "Kami menyayangkan sikap perusahaan karena tidak memberi kabar. Keluarga justru mendapat kabar dari teman-teman almarhum," kata Maemunah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement