REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyan mengharapkan pembangunan Jembatan Sungai Andai II segera selesai.
"Karena Jembatan Sungai Andai II itu nanti untuk memecahkan arus lalu lintas yang kini semakin padat, karena hanya ada satu jalur," ujarnya di Banjarmasin, Senin (13/10).
Namun realisasi pembangunan Jembatan Sungai Andai II, wilayah Banjarmasin Utara itu terkendala, karena pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan senilai Rp 8,5 miliar tersebut juga belum selesai.
Menurut dia, bila persoalan pembebasan lahan belum selesai, maka jembatan yang bakal memecahkan kepadatan arus lalu lintas itu terancam gagal.
Lantaran belum selesainya pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan yang akan menembus Jalan Cemara Raya, Sultan Adam tersebut, maka pembangunan belum tidak bisa dilaksanakan hingga sekarang.
Menurut dia, pihaknya sudah dua kali melayangkan surat kepada bagian Tata Pemerintahan (Tapem) untuk meminta agar proses ganti rugi lahan secepatnya diselesaikan. "Tapi hingga kini belum ada kejelasan," ungkapnya.
Pasalnya, kata dia, tidak hanya Jembatan Sungai Andai II yang terancam terbengkalai realisasinya, dua jembatan lain mengalami nasin serupa, yakni pembangunan Jembatan Komplek Banjar Indah Permai dan Tembus Mantuil (dekat (eks Bagau).
Wakil Ketua Komisi yang membidangi masalah pengawasan pembangunan tersebut mengatakan, terkait rencana pembangunan Jembatan Sungai Andai II tentunya sangatlah diharapkan dukungan dan partisipasi warga, terutama sekitar lokasi proyek.
"Ini sangatlah diharapkan agar ketika Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait melaksanakan dan memulai pekerjaan tidak menghadapi kendala. Khususnya menyangkut soal pembebasan lahan milik warga," katanya.