REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Kabupaten Karo mengungkapkan stok beras untuk pengungsi Sinabung menipis sementara kebutuhan diperkirakan semakin meningkat menyusul kembalinya gunung tersebut erupsi sejak 5 Oktober.
"Kami memang membutuhkan beras karena stok menipis dari kebutuhan yang diperlukam sekitar 1,8 ton per hari,"kata Pelaksana Tugas Bupati Karo, Terkelin Brahmana di Karo, Senin (13/10).
Ia mengatakan itu saat melaporkan situasi terkini pengungsi Sinabung kepada Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho yang melakukan penyerahan bantuan 85 ton beras dari Kementerian Sosial dan bantuan lainnya serta peninjauan ke lokasi pengungsian dan areal pertanian yang rusak akibat tertutup abu vulkanik.
Oleh karena menipisnya stok beras itu, maka, diharapkan bantuan beras dari Pemerintah sebesar 85 ton bisa disalurkan segera. Apalagi sejak erupsi 5 Oktober lalu, abu vulkanik sudah menyebar ke enam kecamatan Kabupaten karo.
Meskipun, kata dia, jumlah pengungsi belum bertambah yakni sebanyak 3.287 jiwa (1.019 kepala keluarga) di 16 titik setelah sebanyak 19.478 jiwa sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing dan 6.179 jiwa tinggal di hunian sementara.
Dampak abu vulkanik itu, Pemkab karo juga mengambil kebijakan untuk meliburkan para siswa di beberapa sekolah karena dikhawatirkan abu itu mengganggu kesehatan,
Adapun menyangkut proses relokasi penduduk, kata dia, diharapkan sudah bisa dimulai November dan ditargetkan selesai awal tahun 2015.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho, mengakui, Pemprov Sumut akan terus memantau dan menolong Pemkab Karo menangani bencana Sinabung itu.
Bantuan beras sebanyak 85 ton dari Kementerian Sosial termauk 30.000 masker, paket makanan dan uang Rp400 juta bantuan Pemprov Sumut untuk membantu penyiraman abu vulkanik pada tanaman petani dan rumah warga diharapkan bisa membantu Pemkab Karo memenuhi kebutuhan pengungsi Sinabung.
Di Posko utama pengungsi Jalan SM Raja Kabanjehe, Gubernur Sumut, mengimbau agar warga bisa tenang dan terus berdoa agar bencana Sinabung segera reda atau hilang dan berganti dengan rahmat dari Allah.
Pemerintah, kata Gatot akan terus memperhatikan nasib warga pengungsi.