Senin 13 Oct 2014 22:16 WIB

Antisipasi Ebola, AP II Pasang Thermoscanner di Bandara

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Penguna jasa pesawat terbang memadati pintu 1 B keberangkatan dalam negri bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten , Jumat (25/7)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Penguna jasa pesawat terbang memadati pintu 1 B keberangkatan dalam negri bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten , Jumat (25/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Guna mengantisipasi masuknya ebola ke Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero) memasang thermoscanner di bandara. Terdapat dua bandara di wilayah kerja PT Angkasa Pura II yang dipasang alat pemindai suhu tubuh tersebut.

Menurut Kepala Bagian Humas PT Angkasa Pura II (Persero), Ahmad Syahir,  thermoscanner adalah alat pendeteksi panas yang dapat mengenali suhu tubuh penumpang yang mengalami demam. Dulunya alat ini juga digunakan untuk mengantisipasi virus MERS. Saat ini thermoscanner digunakan lagi untuk mewaspadai kemungkinan penyebaran virus ebola.

"Untuk wilayah kerja Angkasa Pura II, thermoscanner dipasang di Bandara Kualanamu dan Bandara Soekarno Hatta," kata Ahmad saat dihubungi Republika, Senin (13/10).

Alat ini awalnya hanya dioperasikan ketika merebaknya virus MERS. Kemudian ketika terjadi wabah ebola di Afrika bagian barat pemindai ini mulai dipasang kembali.

Ia melanjutkan, secara teknis pengadaan thermoscanner dan petugas medis menjadi kewenangan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Demikian pula ketika penanggulangan virus mers, semuanya menjadi tanggung jawab KKP. "Bandara hanya memfasilitasi tempat," jelasnya.

Ahmad menerangkan, Indonesia tidak memiliki jalur penerbangan langsung dari Afrika. Maka deteksi dilakukan kepada para penumpang yang berasal dari negara yang menjadi tempat transit penerbangan dari negara-negara Afrika.

Ahmad tidak dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai negara mana saja yang menjadi tempat transit. Karena menurutnya itu menjadi tanggung jawab KKP untuk memetakan penumpang dari negara mana saja yang harus melewati thermoscanner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement