Senin 13 Oct 2014 13:08 WIB

Panasnya Cirebon..

Rep: Lilis Handayani/ Red: Indah Wulandari
Pasar Tegal Gubug, Cirebon.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasar Tegal Gubug, Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA–Memasuki puncak musim kemarau, suhu udara di Cirebon mencapai 38 derajat celcius. Suhu udara tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

‘’Suhu 38 derajat celcius belum pernah terjadi di Wilayah Cirebon, baru tahun ini. Biasanya maksimal hanya mencapai 37 derajat celcius,’’ ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faaiziyn, Senin (13/10).

 

Suhu 38 derajat celcius tertinggi itu disebabkan karena banyak faktor. Salah satunya, akibat semakin sedikitnya daerah penghijauan yang digusur menjadi perumahan dan pembangunan gedung lainnya.

 

Pembangunan perumahan maupun gedung yang semakin marak setiap tahun membuat radiasi matahari langsung terpancar ke permukaan bumi tanpa ada serapan dari tumbuhan. Akibatnya, suhu udara terasa lebih menyengat.

 

Selain itu, lanjut Faiz, pekan lalu merupakan puncak musim kemarau sehingga uap air di atmosfer berkurang dan berdampak pada berkurangnya pula pembentukan awan. Kondisi itu menyebabkan radiasi matahari langsung terpancar ke permukaan bumi tanpa terhalang oleh awan.

 

‘’Apalagi, posisi matahari saat ini tepat diatas ekuator Indonesia sehingga suhu udara terasa menyengat,’’ terang Faiz. Menurutnya, permulaan musim hujan diprakirakan akan terjadi pada awal November 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement