Senin 13 Oct 2014 05:00 WIB

Duh...Pemulangan Jamaah Haji Bakal Telah di 10 Hari Pertama

Rep: Zaky Al Hamzah/ Red: Bayu Hermawan
Jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Manajemen Garuda Indonesia memastikan penundaan penerbangan (delay) untuk kepulangan jamaah haji ke Tanah Air masih akan terjadi hingga beberapa hari mendatang. Bahkan diprediksi penundaan penerbangan bisa terjadi hingga 19 Oktober mendatang.

Senior Manager Service Management Garuda Indonesia, M Luthfi mengatakan penundaan penerbangan itu terjadi karena selama 10 hari pertama jadwal penerbangan jamaah haji dari seluruh dunia di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, akan sangat padat.

"Semua maskapai penerbangan di bandara ini dipastikan melayani kepulangan jamaah dari berbagai negara, termasuk kami (Garuda Indonesia)," ujarnya kepada Media Center Haji (MCH) Jeddah.

Menurutnya, padatnya jalur penerbangan kepulangan jamaah haji dari seluruh dunia di salah satu bandara terpadat di dunia itu terjadi selama 10 hari pertama kepulangan jamaah, atau hingga 19 Oktober. Ia memprediksi kondisi sudah normal kembali pemulangan atau pemberangkatan rombongan jamaah haji dijadwalkan pada 20 Oktober 2014.

"Sekarang ini sedang puncaknya (maskapai penerbangan memulangkan penumpangnya masing-masing, red). Semua negara ingin memulangkan jamaah, seperti dari Turki, Afrika, Bangladesh, India," jelasnya.

Ia melanjutkan, dibandingkan rombongan jamaah haji di kelompok penerbangan (kloter) pada 10 hari pertama, rombongan haji kloter tengah dan akhir akan menikmati proses penerbangan yang tepat waktu.

"Kalau berangkat haji, lebih baik kloter terakhir, pasti on time karena saat pulang di bandara ini, tinggal jamaah dari rombongan Indonesia," sarannya.

Sementara, untuk rombongan jamaah haji dari Embarkasi Jakarta (JKG, Jakarta-Pondok Gede), penundaan penerbangan masih akan berimbas hingga Kloter 4 yang dijadwal resmi dipulangkan pada pukul 12.15 WAS, Senin 13 Oktober 2014.

Sebelumnya, Garuda Indonesia mengumumumkan penundaan kepulangan ratusan orang jamaah haji dari Kloter 1, Kloter 2 dan Kloter 3 dari Embarkasi JKG, akibat waktu bekerja cockpit crew (pilot dan co pilot) sudah terlewati. Untuk kloter 1-4, penundaan kepulangan bervariasi, ada yang 24 jam, 17 jam, 10 jam dan terakhir tidak sampai enam jam.

Kloter 1 yang seharusnya terbang Kamis 9 Oktober, baru diberangkatkan ke Tanah Air, Jumat 10 Oktober. Sedangkan, Kloter 2 yang seharusnya terbang ke Tanah Air pada Jumat malam, baru akan diberangkatkan Pukul 15.00 WAS, Sabtu, 11 Oktober 2014.

Begitu pula dengan Kloter 3 yang seharusnya berangkat Sabtu (11/10), baru akan diterbangkan ke Indonesia pada hari Ahad, 12 Oktober. Sesuai aturan internasional, cockpit crew tidak bisa mengoperasikan pesawat karena menyangkut keamanan.

"Dalam kondisi seperti itu, Garuda tidak akan main-main. Garuda tidak akan memberangkatkan jamaah walau harus ditunda lebih dari 24 jam. Kita tidak akan main-main untuk safety," tegas M Luthfi.

Selanjutnya, ia meyakinkan kepulangan rombongan jamaah haji asal Embarkasi JKG, baru normal lagi saat kepulangan Kloter 5. Penundaan ini juga berimbas pada Garuda Indonesia, karena harus menanggung kerugian yang tidak sedikit.

Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia ini terpaksa menginapkan ratusan jamaah haji Kloter 1 dan Kloter 2 Embarkasi JKG di Hotel Norcom, Jeddah, termasuk membiayai konsumsi. Sebab, sebagian besar jamaah haji kehabisan uang riyal karena dibelanjakan untuk membeli oleh-oleh.

Ia menjelaskan, akibat penundaan penerbangan tersebut, membuat proses boarding gate memakan waktu lama, karena masing-masing maskapai penerbangan saling berebut untuk mendapatkan pelayanan pertama menerbangkan calon penumpangnya masing-masing.

"Kita lebih baik mengalah sedikit tapi penumpang aman. Meski kita bisa memaksa jamaah masuk ke boarding gate, tetapi kan bermasalah karena sebagian besar jamaah haji per satu rombongan adalah orang tua lanjut usia dan berisiko tinggi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement