REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menekankan virus Ebola sejak pertama ada di dunia sampai dua pekan yang lalu ada di Afrika. Virus Ebola belum pernah menjangkit manusia selain di Àfrika.
Menurutnya, orang Spanyol terkena Ebola karena tertular dari pasien, sedangkan orang Amerika tertular dari Liberia. "Sejauh ini terjadi di Afrika atau yang ada hubungan dengan Afrika," kata Tjandra saat dihubungi Republika, Ahad (12/10).
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi masuknya virus Ebola ke Indonesia, kewaspadaan di semua lini ditingkatkan. Sejauh ini, virus Ebola belum ada di Indonesia dan Arab Saudi.
Salah satu kasus yang perlu diperhatikan, adanya perawat yang sakit di Spanyol. Karenanya dia mengimbau petugas kesehatan berhati-hati jika ada WNI yang pulang dari negara yang terjangkit Ebola yakni Sierra Leone, Liberia, Nigeria, dan Guinea,.
Dia mengingatkan kembali kepada petugas jika ada pasien yang dicurigai harus ditangani secara tepat. Kasus perawat di Spanyol sudah memakai baju pelindung tapi tetap tertular. Pakaian pelindung hal penting tapi mengikuti prosedur pelepasan dan pemasangan juga dinilai penting.
Menurutnya, semua penyakit menular di semua negara hal yang mungkin tapi Amerika dan Spanyol ada penerbangan ke negara-negara itu. Sedangkan Indonesia tidak punya penerbangan langsung ke negara tersebut. "Jadi kemungkinan lebih kecil," ujarnya.