REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut kota Palangka Raya dua tingkat dengan luas 15.553 meter persegi akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 354 miliar.
Dana tersebut sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan tiga tahap.
"Secara keseluruhan rencana pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut selama empat tahun, dan dana Rp354 miliar tersebut telah termasuk pengadaan Garbarata tiga buah," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kalimantan Tengah Muhammad Hatta di Palangka Raya.
Dikatakan, pembangunan tahap pertama sebesar Rp 25 miliar di tahun 2014 untuk penyiapan lahan dan rekonstruksi.
Tahap kedua Rp 96,6 miliar di tahun 2015 untuk pengerjaan kontruksi, arsitektur dan atap, serta sebagian elektrikal maupun mekanikal.
Kemudian, lanjut Hatta, pembangunan tahap tiga dianggarkan sekitar Rp 157 miliar untuk melanjutkan kontruksi dan Arsitektur, elektrikal dan mekanikal serta penyiapan lahan parker kendaraan umum.
"Mengenai pembangunan Taxi Way dan apron baru direncanakan mulai tahun 2016. Tidak hanya itu, pembuatan jalan baru menuju Bandara Tjilik Riwut juga akan dibuat agar tidak mengganggu akses ke bandara lama," kata dia.
Kepala Dishubkominfo Kalteng mengatakan Bandar Udara Tjilik Riwut merupakan Bandar Udara kelas 1 dengan fasilitas operasi penerbangan yang cukup baik, lahan luas dan posisi strategis sehinga diperlukan pemanfaatan secara optimal.
Pembangunan Terminal Induk baru ini sudah mengacu pada Peraturan menteri Perhubungan nomor KM.62 tahun 2009 tentang Rencana Induk Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya dengan luas 15.553 meter persegi.
"Pembangunan ini telah sangat lama diharapkan Gubernur Teras Narang, yakni tahun 2006, tapi baru bisa terlaksana di tahun 2014.Semua ini berkat kerja keras Gubernur Kalteng," demikian Hatta.