Sabtu 11 Oct 2014 18:17 WIB

Rumah Kopi Nusantara, Wadah Penjaga Kualitas Kopi

Petugas penyuluh lapangan menunjukan cara memanen kopi robusta kepada petani kopi saat sekolah lapangan di desa Ngarip, Ulu Belu, Tanggamus, Lampung.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Petugas penyuluh lapangan menunjukan cara memanen kopi robusta kepada petani kopi saat sekolah lapangan di desa Ngarip, Ulu Belu, Tanggamus, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Koperasi Rumah Kopi Nusantara merupakan sebuah wadah untuk menjaga kualitas kopi yang dihasilkan petani Indonesia dengan sistem perlindungan produk sesuai kesepakatan antarpemangku kepentingan.

"Ini merupakan semangat mengedukasi masyarakat dan petani untuk mengenal kopi serta menjaga kualitas kopi di hulu dan hilir," kata Direktur Utama Rumah Kopi Nusantara Abdul Rochim di pameran Perdagangan, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/10).

Ia menjelaskan selain edukasi Koperasi Rumah Kopi Nusantara juga membantu dan mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas dan mempromosikan produk kopi dengan syarat berkualitas. "Ruang promosi yang diberikan petani ini selain memberikan rasa kepercayaan diri kepada petani juga dapat memberi 'umpan balik' bagi petani langsung dari pembelinya agar menjaga kualitas produknya," jelasnya.

Selain itu koperasi Rumah Kopi Nusantara ini juga menyediakan kafe bagi petani kopi Indonesia yang menyajikan hasil tanaman untuk pecinta kopi dan masyarakat luas. "Kami siap membantu seluruh petani kopi untuk memasarkan hasil tanamnya dan meningkatkan produksi hingga menjaga kualitas untuk memenuhi pasar internasional," katanya.

Selain itu menurut dia, selama ini petani kopi selalu bergantung dengan tengkulak sehingga membuat ketergantungan yang mengakibatkan produksi petani jauh dari hasil kualitas kopi yang bagus.

"Karena struktur panen kopi hanya dari bulan Juli sampai September dan November sehingga di luar bulan itu petani tidak berpenghasilan, oleh karena itu kami berupaya agar hasil kopi dihargai dengan harga pantas, sekaligus untuk memutus mata rantai tengkulak yang merugikan pelaku petani," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement