REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merencanakan pembelian pesawat tanpa awak (drone) yang akan digunakan untuk memantau bencana banjir dan kebakaran yang sewaktu-waktu terjadi di ibu kota.
"Kami sudah menganggarkannya dan akan dibahas DPRD. Mudah-mudahan saja alokasi anggaran yang diusulkan untuk pembelian pesawat tersebut disetujui," kata Kepala Pelaksana BPBD, Bambang Musyawardana, di Jakarta, Sabtu (11/10).
Bambang mengatakan pada tahap awal ini jumlah "drone" yang akan dibeli seharga Rp200 juta lebih untuk satu unit, namun lagi-lagi menurut dia disetujui atau tidak akan sangat ditentukan saat pembahasan nanti."Bisa saja dicoret. Tapi pesawat ini penting karena akan membantu tugas BPBD di lapangan," katanya.
Menurut dia, cara kerja sederhana "drone"adalah memantau dua bencana dominan (banjir dan kebakaran), merekam situasi, kemudian rekaman data tersebut secepatnya dikirimkan ke pusat pengendalian operasi BPBD melalui aplikasi khusus yang dikembangkan.
Misalkan kata dia, data yang dikirimkan adalah bencana banjir, "drone" akan merekam di mana lokasi bencana, situasinya seperti apa, serta dampak yang ditimbulkan.
"Data yang secepatnya dikirimkan tersebut akan membantu BPBD melakukan langkah penanganan selanjutnya," katanya.
Apalagi kata dia sekarang era teknologi sehingga tenaga hanya digunakan untuk memberikan bantuan, dan mencari informasi dengan turun lapangan yang menggunakan fisik akan memakan waktu lama.