REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan MPR, DPR, dan DPD bersama Kodam Jaya dan Polda Metro membahas keamanan pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta.
Dari hasil rapat yang berlangsung secara tertutup itu, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan parlemen bersama pihak keamanan Kapolda dan Pangdam Jaya siap menjamin keamanan pelantikan presiden dengan lancar.
"Mohon do'a restu, sama-sama sejarah tanggal 20 kita ramaikan dengan tenang, aman dan tentram," kata Setya, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (10/10).
Ia mengatakan, pengamanan akan dilakukan oleh MPR. Sementara, DPR akan memfasilitasinya. Sementara itu, pihak keamanan akan mengerahkan sekitar 23.500 personil dari Polda Metro, Mabes Polri, dan sebagai back up dari Kodam Jaya. Selain itu, terdapat lima lapisan penjagaan yang akan dibentuk untuk mengamankan komplek parlemen.
Menurutnya, pihak keamanan sudah mempersiapkan terhadap segala kemungkinan ancaman yang terjadi. Namun demikian, katanya, tidak ada laporan dari Polda akan adanya unjuk rasa dalam pelantikan presiden mendatang.
Menurutnya, pengamanan dilakukan dengan mengedepankan langkah persuasif dan prepentif untuk menghindari jatuhnya korban. Hal itu dalam rangka mewujudkan situasi kondusif dari ancaman teror bom, unjuk rasa, boikot, kebakaran, pengrusakan dan penyusupan, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Adapun terhadap para pengunjuk rasa, tidak akan ada kekerasan yang dilakukan oleh pihak keamanan. Melainkan, katanya, maksimal penggunaan water canon.
Pengamanan juga dilakukan dari mulai bandara-bandara, ujar dia.