REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Pengajian Bulanan , di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Raya Menteng nomor 62, Jumat malam (10/10). Pengajian kali ini PP Muhammadiyah mengangkat tema "Era Baru Pemerintah Indonesia: Revolusi Mental untuk Indonesia Berkemajuan.
"Bagaimana melihat indonesia saat ini, dan juga relevansi revolusi mental," kata Ketua Lembaga Litbang PP Muhammadiyah Riefqi Muna salah satu narasumber memulai materinya dalam pengajian ini.
Riefqi menuturkan ilmuwan Indonesia masih minim. Bahkan menurutnya, rasio anggaran litbang terhadap APBN sejak 1969 hingga 2009 menurun.
"Tidak ada negara yang maju tanpa dia bisa menguasai teknologi tinggi," ujarnya di hadapan 100an warga Muhammadiyah yang hadir.
Jaman Presiden BJ Habibie, kata Riefqie banyak pelajar Indonesia yang belajar ke luar negeri. Namun, saat mereka selesai belajar lingkungan di Indonesia belum mampu memfasilitasinya untuk berkarya.
Komitmen dukungan penelitian, terang dia, berkorelasi pada produk teknologi bagi sebuah negara. Karena itu, pemerintahan Indonesia ke depan harus serius memajukan kegiatan penelitian. Salah satunya meningkatkan anggarannya. Juga, meransang putra terbaik menjadi peneliti Indonesia.