Jumat 10 Oct 2014 17:07 WIB

Menkes Berharap Harga Rokok Dinaikkan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (tengah berbaju biru)
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (tengah berbaju biru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, industri rokok memiliki  kekuatan luar biasa untuk membuat anak-anak muda menjadi pecandu rokok. Oleh karena itu, untuk mengalahkan industri rokok diperlukan cara-cara luar biasa.

Setiap langkah kecil untuk mencegah generasi muda untuk merokok, ujar Nafsiah, merupakan sebuah kemajuan. "Jangan sampai anak-anak dibiarkan ditipu oleh Marlboro," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/10).

Namun untuk memerangi rokok ini, kata Nafsiah, tergantung dari masyarakat. Mereka mau diracuni oleh rokok atau tidak.

"Jangan mau anak-anak kalian dijadikan konsumen rokok. Saya mengharapkan, pemerintah menaikkan harga rokok dan cukai rokok," ujar Nafsiah.

Dengan harga rokok yang lebih mahal, kata Nafsiah, masyarajat yang kurang mampu dan generasi muda tidak akan membeli rokok. Sehingga konsumen rokok akan berkurang seperti di negara-negara maju lainnya.

Hal yang memprihatinkan, ujar Nafsiah, di Indonesia sering kali ada rumah yang orangtuanya perokok. Sehingga bayi terkena polusi asap rokok, ini membahayakan bayi.

"Orang dewasa jika ingin berhenti merokok lebih mudah, asal ada niat saja. Namun kalau anak-anak untuk berhenti merokok itu lebih susah, harus direhabilitasi," kata Nafsiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement