REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor mengatakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan sulit terbebas dari nuansa pragmatis.
Ia mengatakan jika ada tawaran yang lebih menguntungkan, maka PPP akan mengambil peluang tersebut. Hal tersebut dapat terlihat pada saat pemilihan paket pimpinan MPR. Ia menjelaskan, jika PPP memperoleh tawaran kursi menteri dari KIH maka peluang PPP untuk bergabung ke KIH akan semakin kuat.
"Kubu SDA secara emosional lebih dekat ke KMP. Sedangkan kubu Romi lebih bebas dan tidak memiliki kedekatan pada pihak manapun sehingga lebih bebas untuk memilih," ujar Firman Noor saat dihubungi Republika, Jumat (10/10).
Firman menambahkan, jika kursi menteri diperoleh oleh PPP maka kubu Romi akan menguat pada saat muktamar PPP berlangsung. Dan ini akan membawa guncangan di internal PPP.
"Kubu yang berseberangan bisa mendukung kubu Romi jika posisi menteri bisa di dapat," katanya.