Jumat 10 Oct 2014 14:20 WIB

SBY: Keterlaluan Menuduh Saya Ingin Jadi Presiden Lagi

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdoa saat acara peresmian secara simbolis Asrama Mahasiswa Indonesia 'SBY' di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir di halaman Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/10). (Antara/Andika Wahyu)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdoa saat acara peresmian secara simbolis Asrama Mahasiswa Indonesia 'SBY' di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir di halaman Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/10). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali meluncurkan serial cuitan melalui akun twitternya @SBYudhoyono. Meski sedang berada di Bali Democracy Forum, ia membantah rumor yang beredar belakangan

Ia berceloteh, "Minggu lalu, saya dapat informasi dari tokoh reformis terkemuka yang mengabarkan rumor aneh & menurut saya menyesatkan". "Saya tidak tahu dari mana berita yg "menghasut" itu berasal. Barangkali agar situasi politik yg sudah panas, bertambah panas."

Ia kemudian menyatakan kini Presiden dipilih langsung oleh rakyat, bukan oleh MPR. Sehingga MPR tidak berhak membuat tidak sahnya Presiden terpilih.

Ia pun yakin MPR mengerti betul konstitusi dan aturan main (rules of the game) politik Indonesia. "Ketua MPR juga telah menegaskan hal ini," ucap dia melalui media twitter.

Seharusnya yang dilakukan oleh lembaga negara manapun, termasuk MPR, haruslah masuk akal, taat asas & sungguh memahami kehendak rakyat. Ia menyampaikan, 10 tahun lalu rakyat marah, karena sebagai Presiden baru ia tak boleh berpidato pada hari pelantikannya di MPR tgl 20 Oktober 2004.

Ia mengatakan "Saya mengalah dan berpidato di Istana Negara. Ada yg bilang MPR "ditekan"oleh pihak tertentu untuk tidak membolehkan Presiden berpidato."

Sehingga sangat keterlaluan saat ini jika menuduh SBY ingin memperpanjang jabatan. Jabatannya akan berakhir 20 Oktober mendatang dan presiden hanya boleh menjabat dua kali.

Ia pun mengaku tak mungkin ingin memperpanjang jabatan karena memperjuangkan aturan itu sejak dahulu. "Tidak ada niat untuk memperpanjang jabatan sebagai presiden. Satu hari pun tidak."

 

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement