Jumat 10 Oct 2014 12:27 WIB

Jelang Pelantikan Jokowi, TNI Maksimalkan Pengamanan Perbatasan

 Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan fast rope di atas kapal selam KRI Nanggala-402 saat peringatan HUT ke-69 TNI yang digelar di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10).   (Antara/Suryanto)
Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan fast rope di atas kapal selam KRI Nanggala-402 saat peringatan HUT ke-69 TNI yang digelar di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10). (Antara/Suryanto)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) I Bukit Barisan, Brigjen TNI Cucu Sumantri menjamin jumlah anggota TNI yang masih berada di Sumbar pasca-dikirimnya 450 orang personil Yonif 133 Yudha Sakti ke Papua untuk pengamanan perbatasan, masih memadai untuk mendukung pihak Kepolisian dalam pengamanan pelantikan Presiden RI terpilih Joko Widodo pada 20 Oktober 2014.

"Pimpinan tentu telah mempertimbangkan hal itu. Karenanya, personil yang dikirim ke perbatasan RI-Papua Nugini tidak semua kekuatan, tetapi hanya sebagian dari kekuatan yang ada di sini," katanya di Padang, Jumat.

Ia menilai setengah kekuatan Yonif 133 Yudha Sakti yang tetap berada di Sumatera Barat (Sumbar) masih mencukupi untuk mendukung pengamanan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian.

"Kami yakin tidak ada persoalan dalam dukungan TNI untuk pengamanan pelantikan Presiden di Sumbar," katanya.

Senada, Komandan Resot Militer (Danrem) 032 Wira Braja, Brigjen TNI Widagdo Hendro S mengatakan personil TNI di Sumbar tidak hanya ada di Yonif 133 Yudha Sakti, tetapi masih ada Yonif 131 Braja Sakti di Payakumbuh dan Zipur di Kabupaten Lima Puluh Kota.

"Tidak ada persoalan di Sumbar, kami siap mendukung pengamanan yang dilakukan Polisi," katanya.

Sebanyak 450 orang personil Yonif 133 Yudha Sakti akan diberangkatkan ke perbatasan RI-Papua Nugini untuk melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan selama delapan bulan. Kasdam I Bukit Barisan, Brigjen TNI Cucu Sumantri telah melakukan pemeriksaan kesiapan peralatan dan prajurit yang akan dikirim tersebut.

Ia menegaskan personil yang akan diberangkatkan sudah memiliki kesiapan secara fisik dan mental. "Tinggal mengunggu waktu keberangkatan," katanya.

Sebelum diberangkatkan, kesiapan anggota yang akan dikirim itu akan kembali diperiksa oleh Mabes AD dan Mabes TNI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement