Kamis 09 Oct 2014 17:46 WIB

Perbedaan Jokowi dan SBY Diuji Sekarang

Arie Sudjito
Foto: sosiologi.fisipol.ugm.ac.id
Arie Sudjito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Arie Sudjito menilai perbedaan Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono diuji sekarang. Terutama terkait campur tangan presiden ke ranah politik.

"Perbedaan Jokowi dan SBY justru diuji sekarang," kata Arie, Kamis (9/10).

Ia mengatakan persaingan politik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di parlemen jangan sampai membuat Jokowi terlibat secara langsung.

Apabila Jokowi terlibat dalam persaingan politik antara KMP dan KIH, maka dikhawatirkan memperburuk posisi Jokowi sebagai Presiden terpilih.

Dalam menghadapi konstelasi politik tersebut, Jokowi saat ini justru hanya perlu membuktikan cara yang dia lakukan akan berbeda dan lebih cerdas dari pola yang digunakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menyarankan Jokowi tetap konsisten tidak terpancing mengatasinya, dengan serta merta melakukan transaksi kursi kabinet. Pasalnya, pola itu telah dilakukan SBY ketika menghadapi situasi serupa di awal pemerintahannya, mengingat jumlah kursi Partai Demokrat di parlemen sedikit kala itu.

Menurut dia, manuver politik yang dilancarkan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam memperebutkan kursi pimpinan DPR maupun MPR akhir-akhir ini bisa jadi hanya merupakan sarana pendukung daya tawar koalisi itu untuk memperoleh akses kekuasaan.

"Kalau Jokowi mengikuti skenario itu, justru akan memperburuk posisinya sendiri," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UGM itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement