Kamis 09 Oct 2014 14:11 WIB

Apriliyanti Tiba-Tiba Demam dan Meninggal, Ada Apa?

Dokter
Dokter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mendalami penyebab kematian siswi Kelas X SMK SKB Cilandak Apriliyanti (16) yang dicurigai meninggal dunia secara tidak normal.

"Kita akan periksa beberapa saksi dari pihak keluarga dan teman sekolah korban," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Indra Fadillah Siregar di Jakarta, Kamis.

Indra mengaku sempat bertemu dengan ibu korban Hariyanti membicarakan kronologis kejadian sebelum Apriliyanti meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan sementara ibu korban, Indra menjelaskan kronologis kejadian berawal saat korban tidak pulang ke rumah sebanyak dua kali.

Pada Kamis (2/10), korban pulang ke rumah untuk meminta pulsa ke bapaknya kemudian pergi meninggalkan rumah sekitar pukul 20.00 WIB.

Hingga pukul 24.00 WIB korban belum juga pulang sehingga orang tuanya menjemput ke salah satu tempat.

Setelah sampai di rumah pada Jumat (3/10), Indra mengungkapkan korban mengalami demam tinggi dan kerap mengigau menyebutkan beberapa nama temannya.

Karena kondisi kesehatannya menurun, pihak orang tua membawa korban ke Rumah Sakit Fatmawati, namun Apriliyanti meninggal dunia dalam perjalanan pada Rabu (8/10).

Indra mengatakan, orang tua korban melaporkan dugaan penyebab kematian Apriliyanti ke kepolisian karena diduga menjadi korban kekerasan seksual.

Namun Indra mengungkapkan hasil visum sementara menunjukkan tidak terdapat kekerasan seksual dan selaput darah korban masih dalam kondisi utuh.

Indra mengemukakan penyidik kepolisian akan menunggu hasil otopsi lengkap dari tim dokter RS Fatmawati guna memastikan penyebab kematian korban.

Sementara itu, ibu korban Hariyanti menjelaskan, putrinya itu kerap berteriak menyebutkan beberapa nama teman sekolahnya dan demam tinggi.

"Dia sering sebut nama Agung, Dinda, Endang, Riska dan Angie untuk minta tolong," tutur Hariyanti.

Hariyanti juga mengungkapkan Apriliyanti sering membentak orang yang masuk ke kamarnya dan tidak ingat orang yang ada di rumah.

Bahkan korban sempat bercerita beberapa temannya pernah memaksa masuk ruangan sempit yang gelap.

Saat meninggal dunia, kondisi tubuh korban terdapat bintik merah dan kulit wajahnya berwarna hitam seperti hangus terbakar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement