REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Meski baru diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu, keberadaan Bandara International Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, dikeluhkan masyarakat. Terutama soal fasilitas penunjang.
"Dengan konsep yang megah, luas dan diklaim terbaik se-Indonesia, bandara internasional ini dirasa masih belum memberikan kenyamanan bagi para penumpang. Sejatinya bandara ini masih banyak kekurangan yang harus dibenahi," kata Anggota DPRD Kalimantan Timur, Irwan Faisyal di Samarinda, Rabu.
Ia mengatakan, keamanan dan kenyamanan penumpang merupakan hal yang paling prioritas untuk didahulukan.
Dengan predikat salah satu bandara internasional terbaik di Indonesia, seharusnya pengelola mengantisipasi segala kekurangan.
"Salah satunya adalah tidak adanya fasilitas jalur kendaraan roda dua untuk mengantar dan menjemput di bandara. Yang ada hanya kendaraan roda empat. Ini sama saja mengenyampingkan pengguna roda dua, seharusnya disediakan jalur khusus," katanya.
Menurut Irwan, di bandara ini juga tidak ada pojok laktasi, atau tempat khusus bagi ibu yang menyusui bayinya. Juga belum ada tempat yang nyaman bagi penyandang difabel, karena bagaimanapun mereka juga memiliki hak yang sama seperti calon penumpang lainnya.
"Seharusnya pengelola bandara menyediakan fasilitas khusus ibu menyusui dan penumpang berkebutuhan khusus seperti kaum difabel. Pengelola harus tanggap agar kesan diskriminatif tidak ada di lingkungan bandara," katanya.