Rabu 08 Oct 2014 17:37 WIB

Kekeringan di Kudus Kian Meluas

 Warga menimba air di sebuah sumur di tengah sawah yang mengalami kekeringan di Serang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Warga menimba air di sebuah sumur di tengah sawah yang mengalami kekeringan di Serang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (2/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Dampak kekeringan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin meluas setelah sebelumnya hanya melanda satu desa, kini bertambah menjadi tiga desa di Kecamatan Kaliwungu kabupaten setempat yang mengalami kesulitan air bersih.

Awalnya warga yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih, menyusul mengeringnya sumur mereka terjadi di Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Kini warga Desa Banget dan Blimbing Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, juga mengalami hal serupa.

Jatmiko, salah seorang warga Desa Banget mengakui, sejak dua pekan terakhir sumur miliknya mulai mengering sehingga harus mengambil air bersih dari kantor balai desa setempat yang kebetulan debit air sumurnya masih cukup.

Dalam sehari, kata dia, keluarganya butuh enam jeriken dengan kapasitas 25 liter air. "Warga memang berharap ada droping air bersih setiap harinya karena kekeringan yang terjadi di desanya semakin parah," ujarnya.

Kepala Desa Banget Suyadi membenarkan, bahwa dampak kekeringan yang terjadi saat ini merupakan yang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Warga yang mengalami dampak kekeringan, kata dia, tersebar di dua rukun tetangga (RW), yakni RW 1 dan RW 2 dengan jumlah keluarga mencapai 800-an keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 2.600 orang. "Dari kedua RW tersebut, tercatat sekitar 90 persen sumur warga mulai mengering," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kudus, daerah rawan kekeringan di Kecamatan Kaliwungu meliputi Desa Blimbing Kidul dan Setrokalangan, sementara yang terjadi saat ini meliputi Desa Sidorekso, Banget dan Blimbing Kidul.

Adapun total desa yang rawan mengalami dampak kekeringan tercatat sebanyak 22 desa yang tersebar di delapan kecamatan.

Puluhan desa yang dianggap rawan mengalami kekeringan tersebut, yakni Desa Lau, Cranggang, Piji, dan Cendono (Kecamatan Dawe), Tanjung Karang (Kecamatan Jati), Sidomulyo, Pladen, dan Sadang (Kecamatan Jekulo) Kutuk, Terang Mas, dan Glagahwaru (Kecamatan Undaan).

Kemudian Desa Mejobo, Temulus, Kesambi (Kecamatan Mejobo), Desa Gondang Manis dan Karangbener (Kecamatan Bae), Desa Menawan, Jurang, Gondosari dan Kedungsari (Kecamatan Gebog), dan Desa Blimbing Kidul serta Setrokalangan (Kecamatan Kaliwungu).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement