Rabu 08 Oct 2014 16:45 WIB

Pasokan Daging Malaysia Persulit Pengusaha Lokal

Pedagang memotong daging sapi lokal dagangannya. Ilustrasi
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang memotong daging sapi lokal dagangannya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara berpandangan pasokan daging dari Malaysia mempersulit pengusaha daging lokal untuk berkembang.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan, Jabbar di Nunukan, Rabu (8/10) menegaskan, kesulitan pedagang daging lokal di daerah itu karena perbedaan harga yang sangat jauh antara daging beku asal Malaysia dengan daging lokal.

Oleh karena itu, sepanjang pasokan daging dari Malaysia tetap dibenarkan masuk ke daerah itu maka perkembangan daging lokal akan sulit bersaing harga, kata dia.

"Sepanjang daging dari Malaysia tetap dibenarkan masuk ke Kabupaten Nunukan maka pengusaha daging lokal akan sulit bersaing. Karena harganya yang jauh berbeda," sebut Jabbar kepada wartawan.

Harga eceran daging asal Malaysia yang telah dibekukan itu paling tinggi Rp 70.000 per kilo gram sedangkan harga daging lokal paling rendah Rp 90.000 per kilo gram.

Ia mengatakan, akibat daripada perbedaan harga tersebut pengusaha daging lokal mengalami kerugian karena masyarakat setempat lebih memilih mengonsumsi daging asal Malaysia karena harganya lebih murah walaupun aspek kesehatannya tidak terjamin.

Jabbar menekankan, apabila ingin memberdayakan pengusaha daging lokal maka salah satu langkah tepat adalah melarang daging dari Malaysia masuk ke daerah itu.

Menurut dia, daging asal negara tetangga itu sangat sulit dijamin kesehatannya termasuk legalitas barangnya berdasarkan aturan agama Islam karena tidak diketahui apakah pemotongannya telah sesuai dengan ketentuan ajaran agama.

Kepala Dispertanak Kabupaten Nunukan ini berkeinginan, adanya upaya yang lebih tegas lagi dari instansi terkait untuk memperketat pasokan daging asal Malaysia masuk ke Kabupaten Nunukan agar pengusaha daging lokal lebih berdaya.

Sebab, lanjut dia, apabila tidak ada tindakan tegas terhadap pemasok daging dari luar negeri itu maka masyarakat setempat akan mengonsumsi daging yang tidak terjamin aspek kesehatan dan spiritualnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement