Rabu 08 Oct 2014 11:19 WIB

Tidak ada Kekeringan Ekstrem di Sumatra dan Kalimantan

Rep: C91/ Red: Bayu Hermawan
kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Informasi Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Evi Lutviati mengatakan tidak ada wilayah di Pulau Sumatera yang mengalami kekeringan.

Menurutnya berdasarkan data BMKG, Pulau Sumatera merupakan daerah yang paling banyak turun hujan selama September. Dari data melalui alat penakar hujan yang dipasang di setiap daerah, lebih dari 30 wilayah, hujan selalu turun minimal lima hari sekali.

Beberapa daerah itu meliputi Baktiya, Banda Raya, Got Girek 2, Delima, Glumpang Baro, Jangka, Juli, Kejuruan Muda, Keumala, Kluet Utara, Kuala Alam, Lamno, Lapang, dan lainnya. Bahkan di Jambi, dan Riau, hujan sering datang meski asap hitam terus mengepul. Evi Lutviati menjelaskan asap hitam disebabkan pembukaan lahan dengan pembakaran yang dilakukan warga.

"Kebiasaan orang di sana, memang melakukan pembakaran saat tak hujan. Misalnya hari ini hujan, lalu dua hari kemudian tidak hujan, maka mereka manfaatkan untuk langsung membakar lahan," jelasnya kepada Republika, Rabu (8/10).

Menurutnya dengan kondisi tersebut, asap dan kekeringan akan sulit dihilangkan meski hujan terus turun. "Waktu saya ke Jambi, pesawat sampai tidak bisa turun karena asap hitam, lalu saya tanya sudah berapa lama tak hujan, mereka menjawab baru dua hari lalu hujan," ujarnya.

Di Pulau Kalimantan pun hujan sering turun. Tak ada kecamatan atau kota di sana yang tak turun hujan lebih dari 60 hari, hanya saja kekeringan terjadi juga disebabkan karena pembukaan lahan.

Beberapa daerah yang sering hujan di Kalimantan di antaranya, Banjarmasin, Pontianak, Maritim, Kembayan, balai Karangan, dan lainnya. Sedangkan untuk darah yang tak hujan lebih dari 30 hari, hanya sekitar 7 lokasi meliputi Diparta Ketapang, Stamet Ketapang, Gambut, Kelumpang Utara, Wonorejo, Kota Besi, dan Teluk Pandan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun telah menghimbau kepada masyarakat, agar mengurangi pembukaan lahan. Demi mengatasi kekeringan yang melanda di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement