REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapuspen TNI, Mayjen TNI M Fuad Basya mengakui jika anggaran dan kesejahteraan bagi anggota TNI belum ideal. Namun ia mengatakan hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi TNI dalam mengabdi dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kalau ideal belum. Kita masih berpatokan pada Miminum Essential Force. Dengan dipenuhinya Miminum Essential Force maka TNI menjamin kedaulatan negara," ujarnya kepada Republika, Selasa (7/10).
Fuad menyadari belum idealnya anggaran dan kesejahteraan bagi TNI, karena pemerintah juga harus memajukan penduduk Indonesia."TNI juga memaklumi,penduduk Indonesia banyak dan yang harus dimajukan juga banyak. Sehingga TNI memaklumi untuk hal tersebut. Tetapi jika ingin negara maju dan sejahtera maka angkatan perang harus kuat," jelasnya.
Ia mengatakan dengan segala keterbatasan, di waktu mendatang TNI akan tetap meningkatkan kualitasnya. Selain itu ia mengatakan apa yang dicapai oleh TNI, saat ini rakyat, pemerintah, dan negara sudah merasakan.
"Kewajiban TNI untuk membuat agar negara menjadi besar, berdaulat dan tersegani. Tingkatkan kemampuan, disiplin, dan pengabdian. Pemerintah akan memperhatikan kesejahteraan jika kita melaksanan tugas dengan baik. Jauhkan pelanggran dan pertentangan dan harus bersinergi untuk kemajuan bangsa," jelasnya.
Fuad juga berharap pemerintahan Jokowi-JK tidak akan merubah kebijakan terhadap TNI, dan pemerintahan baru lebih meningkatkan anggaran serta kesejahteraan bagi TNI dibandingkan sebelumnya.
"Serta tetap konsiten untuk membangun TNI menjadi kekuatan yang disegani," ucapnya.
Ia juga meminta masyarakat turut membantu dan bekerja sama dengan TNI. Jika ada prajurit TNI yang melakukan pelanggaran, masyarakat diharapkan tidak segan untuk melaporkan hal tersebut.
"Yakinlah TNI adalah tentara rakyat. Kita akan membantu kesulitan rakyat karena kita bekerja dan berkedaulat untuk rakyat," katanya