REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, menilai gagalnya komunikasi antara Presiden SbY dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri bukan semata-mata kesalahan Mega. Justru dia meragukan penyataan SBY yang berjuang keras untuk bisa berkomunikasi dengan Mega.
Menurut Ray, pernyataan SBY tidak dapat dibuktikan. Sebab, aksi walk out (WO) Partai Demokrat saat rapat paripurna di DPR yang membahas RUU Pilkada belum ditemukan dalangnya. Namun, justru Partai Demokrat berkoalisi dengan Koalisi Merah Putih dalam pemilihan pimpinan DPR dan MPR.
"Bagaimana saya percaya orang seperti ini. Jangan salahkan Bu Mega, apakah SBY bisa dipercaya," kata Ray dalam diskusi politik di Cafe Deli, Jakarta Pusat, Senin (6/10).
Dia mempertanyakan bagaimana bisa SBY yang dipermalukan pada sidang paripurna bisa bergabung dengan KMP. Menurutnya, jika KMP mendukung Pilkada langsung tidak akan ada aksi WO.
Ray juga meragukan isi Twitter SBY pada Ahad (5/10) sore yang mengatakan telah berusaha maksimal untuk bisa berkomunikasi dengan Mega. Menurutnya, bisa saja Mega tidak merespin. Sebab, tidak jelas juga apa yang mau dibicarakan.
"Ada faktor kenapa Bu Mega tidak mau ketemu, apakah ketemu SBY bisa dipercaya atau tidak. Kalau misalnya Bu Mega tidak mau ketemu, seperti perumpamaan hanya keledai yang masuk jurang yang sama," ujarnya.