REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan pihaknya segera membentuk Dewan Kebudayaan yang akan mengantisipasi kemungkinan terjadinya pergeseran kebudayaan di masyarakat.
Dewan kebudayaan akan berisi 21 anggota yang berasal dari latar belakang berbeda dengan reputasi ahli di bidangnya masing-masing.
"Nantilah nama-nama orang-orangnya, sudah ada 21 nama dari sekian ratus orang, dari komposisi yang beragam, semua kompeten," kata Deddy kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Senin (6/10).
Ia menyebutkan 21 nama tersebut dipilih melalui pertimbangan kesesuaian antara kebutuhan dengan kompetensi mereka. Nantinya, Dewan tersebut akan bertugas selama kurang lebih satu periode yakni lima tahun.
"Untuk pertama kalinya Gubernur yang milih, seterusnya dia (Dewan Kebudayaan) yang milih, mereka bisa mengusulkan anggota itu setelahnya," kata Deddy.
Dewan Kebudayaan akan memberi masukan kepada Pemerintah Daerah yang ada di Jawa Barat terkait kebudayaan. Nantinya, dewan itu juga yang memikirkan bagaimana kebudayaan di Jawa Barat, membuat pemetaan hingga mengkritisi berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah terkait kebudayaan.
Wagub menilai pemerintah terkadang hanya membuat kebijakan tanpa menyertai kajian dari sisi budaya. Hal itu yang kemudian masyarakat belum siap mengalami pergeseran di sisi kebudayaan.
"Andai kata (waduk) Jati gede diairi atau BIJB beroperasi, apa yang musti disiapkan, akan terjadi pergeseran nilai masyarakat dari agraria ke industri, sekolah apa yang harus disiapkan, bahasanya dilatih atau apa, nah itu kebudayaan yang harus dipikirkan," kata dia.
Dewan juga menjadi dasar Pemerintah dalam mempertimbangkan kebijakan yang hendak diambilnya.