Senin 06 Oct 2014 16:30 WIB

Bagi-Bagi Daging Kurban dengan Plastik Berpotensi Rusak Lingkungan

daging kurban
Foto: antara
daging kurban

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pembagian daging pada perayaan Idul Adha meninggalkan limbah plastik yang bisa merusak lingkungan.

“Kantung plastik masih menjadi barang komoditi yang belum bisa tergantikan karena harganya terjangkau untuk menampung semua kebutuhan termasuk untuk membagikan daging hewan kurban,” terang General Manager Sales and Marketing Joyo Boyo Handoko Saptajaya Sidharta, Senin (6/10).

Data penyembelihan hewan kurban Dirjen Peternakan dan Kesehatan RI tahun 2013 mencatat, dari 12 provinsi, total hewan qurban yang disembelih sekitar 149 ekor sapi dan 219 ekor kambing.

 Apabila dari masing-masing hewan kurban dihitung dengan ukuran terkecil 500 kg/ekor sapi dan 30 kg/ekor kambing, maka jumlah daging kurban yang dihasilkan minimal sekitar 80 ton atau 80.800 kg.

“Dari data tersebut maka kebutuhan kantung plastik untuk satu momen perayaan Idul Adha saja sudah mencapai sekitar 40.400 lembar kantong plastik dengan asumsi satu kantong berisi dua kilogram daging,” jelas Handoko.

Tercatat pula di tahun 2013, angka kebutuhan kantung plastik dalam negeri mencapai 4 juta ton dan diprediksi kebutuhannya akan terus meningkat hingga 7-8 juta ton di tahun 2020.

“Tingkat penggunaannya sangat tinggi, tapi pengelolaan limbahnya masih minim,” imbih Handoko. Selain itu, kurangnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai fungsi dari masing-masing jenis kantung plastik masih kurang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement