Senin 06 Oct 2014 01:05 WIB

Pembuatan Kanal Beri Keuntungan Warga

Aliran Kanal Banjir Timur, Jakarta.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Aliran Kanal Banjir Timur, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan kanal atau jalur sungai sebagai salah satu alternatif angkutan batu bara dianggap memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan. Camat Tapin Tengah, Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf, ‎menuturkan, jika dikelola dengan baik, kanal batu bara bisa menjadi bernilai ekonomis bagi penduduk lokal.

Kanal yang dimaksud Yusuf adalah kanal batubara milik PT Antang Gunung Meratus (AGM) yang merupakan normalisasi dari Sungai Muning (Sungai Mati) ."Kami justru merasakan bahwa kehadiran kanal PT AGM telah memberikan manfaat luas bagi warga sepanjang kanal,” kata Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Ahad (5/10).

Dia mengatakan, sebelum sungai tersebut dinormalisasi, pada musim penghujan lahan persawahan petani Desa Rawa Muning (sekarang bernama Papagan Makmur) seringkali kebanjiran karena lahannya merupakan dataran rendah hingga menyebabkan gagal panen. Akibatnya, sebagian besar warga desa kehilangan mata pencarian dan berusaha keluar dari desanya.

"Namun sejak dibangun kanal, kawasan lahan milik warga Papagan Makmur tidak kebanjiran lagi, dan warga pun kembali bercocok tanam di lahan yang pernah ditinggalkan," ujarnya. 

Selain menanam padi, sebagian warga juga memanfaatkan lahan pasang surut dengan bercocok tanam padi surung di saat air pasang dan panen padinya di saat air surut atau musim kemarau. Yusuf melanjutkan, adanya kanal juga membuka lapangan pekerjaan baru para pemuda sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran.

Sementara itu, Camat Tapin Selatan, Rusdian Noor menyatakan, setiap pembangunan pasti memiliki dampak positif maupun negatif. Namun, bila dikelola dengan benar justru banyak memberikan dampak positif. "Kami merasakan mulai menggeliatnya perekonomian warga, mulai dari aktivitas mencari ikan, hingga berhuma dengan memanfaatkan lahan yang ada di kawasan kanal,” ujar Rosdian.

Pemberdayaan ekonomi lokal berkat adanya kanal PT AGM juga dikuatkan seorang tokoh masyarakat Kabupaten Tapin, M. Yadi. Menurutnya, normalisasi kanal membuat rawa yang tadinya tidak bisa ditanami menjelma menjadi lahan pertanian padi yang produktif. Dan pada saat panen, hasilnya dapat diangkut warga melalui kanal tersebut.

“Ekonomi yang perlahan bertumbuh juga membuat masyarakat yang awalnya tidak mampu memiliki kelotok (sejenis perahu kecil), sekarang telah dapat membelinya untuk sarana transportasi yang menghubungkan kecamatan dan desa,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement