Ahad 05 Oct 2014 12:16 WIB

MUI : Yang Disembelih Adalah Kebinatangan Manusia

Rep: c63/ Red: Joko Sadewo
Hewan kurban
Foto: Antara
Hewan kurban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia menyatakan pemotongan hewan kurban sejatinya bukan hanya berati memotong hewan belaka. Namun bisa bermakna pemotongan sifat kebinatangan yang ada pada setiap diri manusia.

"Menyembelih hewan kurban juga bermakna menyembelih sifat kebinatangan dalam diri manusia," ujar Wakil Sekretaris Jendral MUI, Amirsyah Tambunan, Ahad (5/9).

Amir menyatakan, sifat hewani yang terdapat dalam diri manusia bisa diperangi melalui berbagai cara. Salah satu cara yang ditunjukkan Islam adalah dengan penyembelihan hewan kurban.

Penyembelihan itu, kata Amir sekaligus meningkatkan sifat ilahiyah atau sifat ketuhanan dalam diri manusia. Sehingga dapat menciptakan manusia yang tidak egois dan hanya memiliki keserakahan seperti sifat binatang.

Dia juga berharap, ibadah kurban yang dilakukan oleh para pemimpin bangsa yang sedang berseteru di bidang politik agar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Amir sekaligus mengingatkan, keputusan yang diambil haruslah berangkat dari sifat ilahiyah bukan dari sifat hayawaniyah atau kebinatangan.

"Terutama dalam situasi dan kondisi bangsa yang menghadapi pergolakan politik seperti sekarang ini," kata Amir.

Keteladan politik sebaiknya mengambil contoh keikhlasan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT. Sehingga keteladanan para pemimpin dapat dicontoh dan ditularkan kepada masyarakat secara umu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement