REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan makna berkurban pada perayaan Idul Adha merupakan bentuk membangun kesetiakawanan dari masyarakat mampu perekonomiannya kepada yang tidak mampu.
"Dengan berkurban ini, kebersamaan dan kesetiakawanan terbangun," kata gubernur usai menunaikan sholat Id di Masjid Agung Provinsi Jabar di Bandung, Ahad (5/10).
Ia menuturkan makna lain dari Idul Adha yaitu pengorbanan atau berkurban dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk kesetiaan beribadah kepada Allah SWT.
Umat muslim, lanjut dia, rela mengorbankan hartanya untuk membeli hewan kurban selanjutnya disembelih lalu dibagikan dagingnya kepada masyarakat yang membutuhkan. "Menyembelih hewan kurban adalah lambang kesetiaan kita kepada Allah dengan mengorbankan uang kita untuk membeli hewan kurban," kata Gubernur.
Ia berharap, kepedulian dan kesetiakawanan umat muslim bukan hanya dilakukan saat hari raya Idul Adha, tetapi dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Menurut dia, kepedulian sesama manusia akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial maupun ekonomi.
"Kesetiakawanan harus kita gelorakan sampai kapan pun, karena tidak ada permasalahan yang dapat diselesaikan sendiri tapi harus bersama," kata politisi PKS itu.
Ia menambahkan, jika kesetiakawanan terjalin dengan baik tentunya tidak akan ada lagi masyarakat yang tidak mampu, atau anak-anak terlantar. "Saya memesan masyarakat untuk terus melakukan kesetiakawanan, meningkatkan kemampuan kita dalam perekonomian kemudian meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Gubernur Jabar melaksanakan sholat id bersama ribuan umat muslim di Masjid Agung Bandung dengan Khotib Profesor KH Dedi Ismatulloh.