REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Idul Adha mengingatkan umat Muslim pada sosok Nabi Ibrahim yang diakui oleh semua agama samawi sebagai Bapak Monoteisme atau Bapak Ketuhanan yang Maha Esa, demikian disampaikan khatib Masjid Agung At-Tin Muhammad Guntur Alting.
"Karena itu, tidak kurang dari seribu juta manusia, penganut agama Yahudi, Nasrani dan Islam mengagungkan sosok Nabi Ibrahim," kata khatib Masjid Agung At-Tin Muhammad Guntur Alting saat memberikan khutbah usai shalat Idul Adha 1435 Hijriah di Jakarta, Ahad (5/10).
Guntur mengatakan, Nabi Ibrahim mengajarkan bahwa Tuhan yang disembahnya adalah Tuhan seru sekalian alam, di mana Nabi-Nabi sebelumnya mengajarkan kaumnya agar menyembah Allah dengan sebutan "Tuhan Kamu".
"Tuhan yang diperkenalkan oleh Ibrahim bukan Tuhan dari golongan tertentu, tetapi Allah, Tuhan seru sekalian alam," kata Guntur.
Ia melanjutkan, Tuhan yang dikumandangkan adalah Tuhan Imanen sekaligus transeden, yang dekat dengan manusia, baik saat sendirian maupun dalam keramaian, pada saat diam atau bergerak, tidur atau terjaga, yakni Tuhan manusia seluruhnya secara universal.
Menurut Guntur, Nabi Ibrahim menemukan dan membina keyakinan tersebut melalui pengalaman pribadi, setelah ia mengamati gejala-gejala alam seperti adanya bintang, bulan dan matahari, kemudian akhirnya disimpulkan bahwa bukan apa yang ada di bumi dan benda langit yang wajar disembah.
"Semua manusia, dengan risalah Bapak Monoteisme ini, memperoleh martabat kemanusiaan. Orang kuat, betapapun kuatnya, demikian pula orang lemah, betapapun lemahnya adalah sama dihadapan Allah SWT," kata Guntur.
Demikian, lanjut Guntur, Nabi Ibrahim menemukan Tauhid, yang tidak dapat dibandingkan dengan penemuan roda, api, listrik atau rahasia-rahasia atom oleh manusia, betapapun besarnya pengaruh dan sumbangsih penemuan-penemuan tersebut.
Guntur menegaskan, penemuan Nabi Ibrahim tersebut merupakan penemuan terbesar, karena menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada alam, menjadi mampu mengatur alam, demikian di tulis pemikir Muslim Mesir Abbas Al-Aqqad.
Muhammad Guntur Alting merupakan dosen tetap mata kuliah Metodologi Studi Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zainal Abidin Syah. Pria kelahiran Mareku, 12 Mei 1974 ini juga merupakan penulis tetap buku-buku aplikasi agama, Direktur Operasional dan Pembimbing Ibadah Umrah dan Haji PT Phinisi Wisata.
Ribuan jamaah mendatangi Masjid Agung At-Tin sejak pukul 06.00 WIB untuk melaksanakan shalat Idul Adha 1435 Hijriah. Shalat Idul Adha di masjid yang digagas oleh mantan Ibu Negara Tien Soeharto ini dimulai tepat pukul 07.00 WIB, di mana Syahrir Ali Basya didaulat sebagai Imam Shalat.