Jumat 03 Oct 2014 16:08 WIB

Anwar Ibrahim Minta Jokowi Bantu Demokrasi di Malaysia

Rep: c64/ Red: Mansyur Faqih
Anwar Ibrahim
Foto: AP/Mark Baker
Anwar Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim meminta presiden terpilih Joko Widodo untuk menepati janjinya saat kampanye. Khususnya untuk membela demokrasi di mana pun. 

"Jokowi harus konsisten dengan apa yang telah diucapkannya," kata Anwar, dalam konferensi pers dengan Senator Australia Selatan di Jakarta, Jumat (3/10) 

"Perhatikan pula negara tetangganya, jangan hanya negara yang jauh saja," tambah dia.

Anwar banyak menyampaikan harapannya terhadap Indonesia. Khususnya terkait perjuangan demokrasi di Malaysia. 

"Sekarang ini Indonesia sudah sangat fenomenal di dunia. Di mana-mana Indonesia telah mampu mengangkat namanya. Begitu halnya dalam demokrasi di negaranya," ujarnya. 

Ia berharap, Malaysia bisa belajar demokrasi yang berkembang di Indonesia. Sehingga media, akademisi dan polisiti bisa dengan bebas mengkritisi kebijakan pemerintahan. 

Kondisi itu tidak tercipta di Malaysia. "Media, akademisi tidak memiliki kebebasan seperti yang ada di Indonesia, terkecuali dalam sosial media seperti kabar online, twitter dan lainnya. Tetapi, tidak untuk media cetak, radio, mau pun televisi," tambahnya. 

Selama ini, kata dia, Indonesia memiliki perhatian besar terhadap Palestina. Ia pun berharap apa yang dilakukan Indonesia untuk Palestina bisa dilakukan juga untuk Malaysia. 

Pada 2008, Anwar dituduh melakukan tindakan sodomi terhadap asisten laki-laki yang bekerja dengannya. Ia dibebaskan dari dakwaan kasus tersebut oleh pengadilan tertinggi pada 2012. 

Namun awal tahun ini, pemerintah kembali mengajukan tuntutan yang serupa terhadapnya. Menanggapi hal itu, ia mengatakan hanya berpasrah tetap istiqomah kepada ketentuan Tuhan.

"Saya pasrah saja yang penting tetap istiqomah dan tawakal apa yang terjadi," ujar pria yang masih menjabat sebagai Ketua Oposisi Malaysia. 

Ia bertekad tetap memperjuangkan kebebasan demokrasi di Malaysia. Meski pun kerap dituduh dan keluar-masuk bui. Menurutnya, apa yang dilakukan dan menimpanya hingga saat ini adalah bentuk perjuangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement