REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Provinsi Sulawesi Utara mempromosikan kain batik ciri khas daerah tersebut lewat ajang "fashion show" di Grand Sahid Hotel Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Olvie Atteng di Manado, Jumat, mengatakan dalam acara tersebut akan ditampilkan kain batik khas Provinsi Sulut yang berasal dari delapan kabupaten dan kota.
Delapan daerah tersebut yakni Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Sangihe, Kabupaten Minahasa Tenggara. Dalam ajang fashion show di Jakarta ini, katanya, semua desain batik, motif dan ciri khas Sulut akan ditampilkan oleh para model.
Selain para undangan yang akan hadir dari Jakarta, juga akan hadir para siswa sekolah desain yang ada di Jakarta serta komunitas desainer.
"Kami berharap ajang ini, akan dilirik oleh para desainer, sehingga bisa menggunakan batik asal Sulut sebagai bahan baku membuat pakaian," katanya.
Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Disperindag Sulut Alwy Pontoh mengatakan Sulut sudah memiliki beragam motif batik dan kain yang memiliki ciri khas masing-masing kabupaten dan kota yang diharapkan bisa menjadi sebuah warisan yang melegenda, dan tidak akan lekang oleh waktu," katanya.
Ini merupakan kearifan lokal budaya daerah lewat kain dan batik untuk terus dilestarikan dan dikembangkan," katanya.
Kain dan batik yang merupakan ciri khas daerah Sulut, akan terus diangkat dan dipromosikan sebagai kearifan lokal yang unik, ada motif rumah panggung, komoditas pala, kelapa, peninggalan sejarah waruga, dan lain sebagainya sebagai warisan budaya daerah.
Ajang seperti ini juga, sudah dilakukan di Kota Manado pada akhir September 2014, yang diikuti oleh Dewan Kerajinan Nasional serta Pegawai Negeri Sipil dari kabupaten dan Kota. Kegiatan ini, merupakan rangkaian perayaan HUT Provinsi Sulut ke-50.