Jumat 03 Oct 2014 02:12 WIB

Kalteng dan Sumsel Masih Dikepung Hotspot

Rep: C87/ Red: Julkifli Marbun
Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hotspot atau titik api masih mengepung wilayah di Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan. Meskipun upaya pemadaman titik api kebakaran hutan dan lahan (karlahut) terus dilakukan oleh tim gabungan dari Tni, Polri, BNPB, BPBD, dan Manggala Agni.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hotspot di Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan sulit mati karena pembakaran masih terus dilakukan.

Berdasarkan pantauan satelit Modis pada Kamis (2/10) pukul 15.45 WIB, hotspot di Kalteng 649, Kalbar 128, Kalsel 202, dan Kaltim 101. Sedangkan di wilayah hotspot di Sumatera pada pukul 07.00 WIB, di Sumsel 127, Riau 15, dan Lampung 10.

"Kondisi ini menyebabkan kualitas udara menurun," kata Sutopo dalam rilis yang diterima Republika, Kamis petang.

Sutopo mengatakan konsentrasi partikulat PM10 pada pukul 08.00 WIB di Palembang 543, Banjarmasin 157, dan Pontinak 169. "Artinya udara sudah tidak sehat bahkan di Palembang sudah sangat tidak sehat," imbuhnya.

 

Selanjutnya, hotspot di Kalteng dari total 649 titik tersebar di Kotawaringin Barat 14, Kotawaringin Timur 110, Kapuas 124, Barito Selatan 25, Sukamara 34, Lamandau 14, Seruyan 48, Katingan 79, Pulang Pisau 134, Gunung Mas 9, Murung Raya 23, dan Palangka Raya 35.

Sementara di Kalsel hotspot tersebar di Tanah Laut 17, Kota Baru 24, Banjar 24, Barito Kuala 51, Tapin 40, Hulu Sungai Selatan 16, Hulu Sungai Tengah 5, Hulu Sungai Utara 3, Tabalong 2, dan Tanah Bumbu 20.

 

Sutopo mengatakan Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan para Deputi BNPB untuk mendampingi BPBD melakukan pemadaman titik api. Sejauh ini BNPB telah mengerahkan 2.200 personil TNI, dan 1.050 personil Polri untuk membantu BPBD, Manggala Agni, dan lainnya dalam pemadaman di darat.

Selain itu, pada satgas udara, BNPB bersama BPBD saat ini masih melakukan water bombing dari udara dan modifikasi cuaca di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, dan Kalteng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement