Kamis 02 Oct 2014 19:13 WIB

Hewan Kurban Jangan Diberi Antibiotik

Jual hewan kurban
Foto: Republika/Musiron
Jual hewan kurban

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H Mutawalli mengingatkan para pengepul atau pedagang hewan kurban di daerah itu tidak memberikan antibiotik pada H-2 pemotongan kurban Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah.

"Jangan sampai hanya ingin mengejar target hewan kurbannya harus sehat sebelum dipotong, hewan kurban diberikan antibiotik," katanya di Mataram, Kamis (2/10).

Ia mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan para pengepul agar tidak memberikan antibiotik kepada hewan kurban pada H-2 pemotongan.

Alasannya, pemberian obat antibiotik pada H-2 pemotongan hewan kurban dapat berdampak pada dagingnya. Jika daging hewan kurban itu dikonsumi akan dapat menyebabkan keracunan pada manusia. "Antibiotik untuk manusia dan hewan berbeda, sehingga harus diwaspadai," ujarnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari 70 orang tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang telah diturunkan mulai Senin (29/9) ada temuan hewan kurban yang dinyatakan membawa penyakit berbahaya.

"Alhamdulillah, sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya penyakit berbahaya pada hewan kurban milik para pengepul di Kota Mataram," katanya.

Mutawalli berharap masyarakat cermat memilih hewan kurban yang akan dipotong pada Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah. Untuk mendapatkan hewan kurban yang benar-benar sehat, masyarakat terlebih dahulu melihat kondisi fisik kambing maupun sapi.

Dikatakannya, dalam memilih dan memeriksa kesehatan hewan kurban, pihaknya juga memberikan pelayanan kepada masyarakat agar tidak merasa ragu terhadap hewan kurban yang hendak dibeli, bahkan tim dari DPKP Kota Mataram siap datang membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Silakan masyarakat menghubungi kami, baik secara langsung dengan datang ke kantor maupun secara tidak langsung melalui telepon meminta bantuan memeriksa hewan kurban sebelum dipotong," katanya.

Ia mengatakan, jika ada permintaan masyarakat pihaknya siap menurunkan tim terdekat yang berada di lokasi. Sebanyak 70 orang tim yang dimiliki terbagi dalam enam kelompok yang tersebar di enam kecamatan di Kota Mataram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement