Kamis 02 Oct 2014 17:27 WIB

Buruh Tuntut Jokowi Tepati Janji 'Manis' ketika Menjabat Gubernur

Rep: C89/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Ratusan ribu buruh dari berbagai elemen serikat pekeja berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/10). (Prayogi/Republika)
Foto: Prayogi/Republika
Ratusan ribu buruh dari berbagai elemen serikat pekeja berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/10). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Buruh pendemo yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terus menyuarakan tuntutan mereka saat menjalankan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat. Salah satu seruan yang didengungkan orator adalah menuntut Presiden terpilih Joko Widodo menepati janji mendukung penghapusan outsourcing.

Menurut mereka saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah berkomitmen untuk mendukung penghapusan kontrak kerja alih daya tersebut. Kini setelah menjadi presiden terpilih mereka menuntut agar Jokowi bisa menepatinya.

"Kita lihat apakah Jokowi bisa menepati janjinya atau tidak,"ujar Larry, Pengurus  Garda Metal Tangerang Divisi Aksi. Asosiasi Pekerja Metal Indonesia (Aspek Indonesia), salah satu organisasi yang tergabung dalam KSPI.

Selanjutnya para buruh ini berencana melakukan mogok nasional yang ketiga. Menurut mereka, pada aksi mogok sebelumnya, jutaan buruh turun ke jalan di 21 Provinsi di Indonesia.

Hal itu pula yang kembali akan mereka lakukan, apabila berbagai tuntutan mereka tidak didengar oleh pemerintah dan DPR. Berbagai tuntutan mereka antara lain seperti menghapus outsourcing, 2015 BPJS gratis untuk buruh, meminta kenaikan gaji 30 persen dari UMP pada tahun depan. Serta menuntut tunjangan pensiun harus 75 persen dari gaji terakhir, dan menolak wacana kenaikan BBM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement