Kamis 02 Oct 2014 01:56 WIB
Rebutan Pimpinan DPR

Ini Aksi Nenek Popong Mengendalikan Sidang Paripurna DPR

Rep: C57/ Red: Joko Sadewo
Ceu Popong
Foto: anekainfounik
Ceu Popong

REPUBLIKA.CO.ID , JAKARTA -- Aksi politikus senior Popong Otje Djundjunan dalam memimpin Sidang Paripurna DPR untuk memilih pimpinan DPR, benar-benar menarik perhatian. Dalam usianya yang sudah 76 tahun, politikus Partai Golkar ini harus memimpin sidang yang sangat krusial. 

 

Tidak saja karena sidang ini sarat dengan kepentingan dan pertarungan politik yang keras dari parpol yang tergabung di Koalisi Merah Putih (KMP) dan koalisi Indonesia Hebat (KIH), tapi Ceu Popong juga harus menghadapi agresifnya para anggota dewan. 

 

Ketika Ceu Popong menerima gempuran interupsi dari anggota DPR dari kubu KIH, karena mengetok palu untuk memutuskan sidang paripurna tetap dilanjutkan, ia menanggapinya dengan sangat santai. Ceu Popong tetap tidak bergeming dengan putusannya.

 

Dalam Rapat Paripurna ini, gaya pimpinan sidang memimpin rapat sangat unik. Beberapa kali terdengar Popong menggunakan bahasa sunda.

 

Ia juga menggunakan anekdot ' nasehat cucu saya'. Entah siapa yang dimaksud cucu oleh sang Ketua Sidang ini. 

 

Ketika anggota dewan mengajukan protes dengan merangsek ke depan podium pimpinan sidang Ceu Popong juga tak sedikitpun mengubah keputusannya. Dengan gaya yang tetap santai Popong tetap berusaha mengendalikan kegaduhan tersebut.

 

Popong pun berkali-kali berupaya mendesak para anggota DPR yang berdiri di depan mejanya itu untuk duduk kembali. "Duduk dulu, duduk dulu, kan lebih enak jika diselesaikan masalahnya sambil duduk," jelas Popong.

 

Terlihat seorang anggota fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, langsung mendatangi meja pimpinan sidang. Uniknya, Masinton sempat cium tangan Nenek Popong, lalu cupika-cupiki layaknya cucu dan nenek. Setelah aksi nekatnya itu, Masinton terlihat berbicara serius.

 

Lalu apa kata Ceu Popong atas aksi Masinton? Ceu Popong pun mengatakan,"Meskipun saya dicium, tolong duduk dulu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement