REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyiapkan ribuan personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Bundaran HI dan depan Istana pada Kamis (2/10).
"Kita akan kerahkan personel pengamanan sesuai eskalasi banyaknya demonstran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Rabu (1/10).
Ia mengatakan rencananya unjuk rasa tersebut akan mengerahkan massa antara 5.000 sampai 50.000 orang buruh namun belum ada angka pasti jumlah demonstran yang akan melakukan aksi.
Rikwanto menambahkan berapapun jumlah massa yang dikerahkan pihak kepolisian siap membantu mengamankan aksi tersebut. Kepolisian telah berkoordinasi dengan kordinator lapangan aksi unjuk rasa untuk mengimbau anggotanya untuk tidak membawa senjata tajam dan benda berharga saat berunjuk rasa.
Sebelumnya Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan sekitar 50.000 buruh se-Jabodetabek akan melakukan aksi turun ke jalan pada Kamis dengan titik kumpul di Bundaran Hotel Indonesia dan "long march" menuju istana.
Juga direncanakan pada siang harinya peserta aksi akan bergerak menuju kantor Gubernur DKI Jakarta, DPR RI, Kemenakertrans dan ada sebagian massa yang akan bergerak ke kantor PT Freeport.
Dalam aksinya buruh akan menyuarakan tuntutan menolak kenaikan harga BBM, kenaikan upah minimum 30 persen, penambahan item kebutuhan hidup layak atau KHL menjadi 84 item, benefit jaminan pensiun 75 persen dari nilai upah terakhir, jaminan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat dan penghapusan 'outsourcing' termasuk di BUMN.
Said juga mengatakan puluhan ribu buruh lainnya akan melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Batam, Aceh, Sumut, Lampung, Kalbar, Gorontalo, Sulut, Sulsel dan lain-lain dengan tuntutan yang sama.