Ahad 28 Sep 2014 16:42 WIB

Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pokok Mulai Melonjak

Rep: Lilis Handayani/ Red: Esthi Maharani
Pasar Sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar Sembako

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sepekan menjelang lebaran Idul Adha, sejumlah bahan pokok, terutama sayuran, mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Kondisi itupun dikeluhkan masyarakat.

 

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Ahad (28/9), kenaikan harga yang paling mencolok adalah cabe merah. Semula, harga cabe merah berkisar antara Rp 15 ribu – Rp 22 ribu per kg, tergantung kualitasnya. Namun saat ini, harganya sudah mencapai Rp 30 ribu per kg untuk kualitas yang bagus, dan Rp 26 ribu per kg untuk kualitas yang kurang bagus.

 

Selain cabe merah, kenaikan yang cukup tinggi juga terjadi pada cabe rawit. Semula, harga cabe rawit hanya Rp 12 ribu per kg, namun kini harganya sudah mencapai Rp 20 ribu per kg. Kenaikan harga juga terjadi pada cabe hijau, dari Rp 12 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu per kg.

 

Tak hanya jenis cabe, kondisi serupa juga terjadi pada sayuran kol, dari Rp 4.500 per kg menjadi Rp 8.000 per kg.

 

‘’Naiknya sudah sejak semingguan yang lalu,’’ ujar seorang pedagang sayuran, Anah.

 

Sementara itu, untuk harga daging ayam, saat ini relatif stabil pada harga Rp 29 ribu per kg. Meski belum mencapai harga normalnya yang berkisar Rp 25 ribu per kg, namun harga tersebut sudah mengalami penurunan dibanding Idul Fitri lalu yang menembus Rp 35 ribu per kg.      

 

Kondisi serupa terjadi pada harga telur ayam, yang kini mencapai Rp 18 ribu per kg. Meski belum mencapai harga normalnya, namun harga itu sudah menurun dibanding Idul Fitri lalu yang mencapai rp 20 ribu per kg.

 

Untuk harga beras, saat ini juga mengalami sedikit kenaikan. Untuk beras kualitas satu, harganya kini mencapai Rp 8.600 per kg, beras kualitas dua Rp 8.000 per kg dan beras kualitas tiga seharga Rp 7.600 per kg.

 

Pada pertengahan September 2014, harga beras kualitas satu mencapai Rp 8.500 per kg, beras kualitas dua senilai Rp 8.000 per kg dan beras kualitas tiga seharga Rp 7.500 per kg. Harga tersebut merupakan harga pembelian beras karungan, sehingga untuk pembelian eceran harganya lebih tinggi lagi.

Pemilik kios beras Alaydroes di Pasar Baru Indramayu, Wahyudi mengatakan kenaikan harga beras tersebut terjadi karena masa panen raya gadu (kemarau) di sejumlah daerah sudah mulai habis. Karenanya, pasokan gabah di tingkat petani juga sudah mulai berkurang.

 

Wahyudi memprediksi, harga beras diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga akhir tahun mendatang. Hal itu dikarenakan para petani sudah tidak ada yang panen dan memasuki masa paceklik. Menurutnya, harga beras baru akan kembali turun saat musim panen rendeng (penghujan) tiba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement