Sabtu 27 Sep 2014 18:33 WIB

Ini yang Menyebabkan Suhu di Jakarta Begitu Panas

Rep: C83/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Kemacetan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Kemacetan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Badan Metreologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya mengatakan suhu panas di Jakarta disebabkan karena posisi peredaran matahari pada bulan September sedang di atas wilayah Jakarta. Selain itu, banyaknya bangunan-bangunan padat di wilayah Jakarta yang bersifat tidak menyerap panas radiasi matahari juga menjadi penyebab suhu di Jakarta begitu panas.

"Panas radiasi matahari banyak yang dipantulkan permukaan dan bangunan-bangunan padat ke arah permukaan bumi yang menyebabkan udara menjadi panas," ujar Andi Eka Sakya kepada Republika (27/9).

Ia menjelaskan, tidak semua wilayah Jakarta akan mengalami suhu udara panas yang sama. Hal ini terkait erat distribusi wilayah dengan bangunan padat yang ada. Kecenderungannya, wilayah-wilayah dengan bangunan padat yang akan mengalami suhu udara panas yang lebih tinggi. Untuk wilayah-wilayah dengan vegetasi hijau dan daerah terbuka akan mengalami suhu udara panas yang lebih rendah.

"Secara umum pada periode setahun,  suhu rata-rata bulanan berkisar antara 27.3 hingga 29.8 derajat celcius. Suhu udara rata-rata bulanan terendah terjadi pada bulan Januari dan suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan September," katanya.

Menurut Andi, untuk menurunkan suhu panas di Jakarta maka perlu adanya penambahan area terbuka dan bervegetasi hijau. Di samping meredam dan tidak memantulkan radiasi panas, vegetasi hijau juga bermanfaat untuk proses fotosintesa, sehingga area terbuka hijau juga berfungsi sebagai sumber oksigen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement