Sabtu 27 Sep 2014 02:32 WIB

Dengan Pilkada Langsung, Pemimpin Bisa Dekat dengan Rakyat

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Sebelum akhirnya diputuskan sejumlah partai melakukan lobi terkait RUU Pilkada dalam paripurna DPR, Kamis malam (25/9).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Sebelum akhirnya diputuskan sejumlah partai melakukan lobi terkait RUU Pilkada dalam paripurna DPR, Kamis malam (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh menilai mekanisme pilkada langsung menciptakan kedekatan kepala daerah dengan rakyatnya. Sebab, rakyat tak sungkan menagih janji dan ia merasa punya tanggung jawab terhadap warganya.

Dia mengatakan ada kedekatan dengan masyarakat Sulbar. Beberapa kali ia mendapat telepon dari warga yang mengeluhkan fasilitas daerah. Ia juga sering mendapat kunjungan warga yang melaporkan sejumlah persoalan pelayanan pemerintah.

“Bahkan mobil saya pernah dicegat warga karena mereka ingin sampaikan bahwa ada jembatan yang rusak butuh perbaikan dan masalah kekeringan,” kata Anwar, Jumat (26/9).

Dengan pelaksanaan pilkada langsung, kata dia, rakyat justru merasa memiliki kepala daerahnya, sebab merekalah yang memilih kandidat tersebut. Ketentuan yang sudah ada seharusnya hanya tinggal diperbaiki agar tak terjadi politik uang.

Ia mengecam keras pelaksanaan pilkada lewat DPRD. Meski regulasi itu awalnya dibentuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), namun itu bukanlah suatu bentuk perlawanan terhadap menteri Gamawan Fauzi. Menurut dia, pilkada langsung yang terbaik bagi rakyat.

“Usulan Kemendagri itu pilgub melalui pemilihan langsung, hanya pemilihan bupati/walikota yang lewat DPRD, tapi kenapa sekarang tidak seperti itu,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement