REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh menilai mekanisme pilkada langsung menciptakan kedekatan kepala daerah dengan rakyatnya. Sebab, rakyat tak sungkan menagih janji dan ia merasa punya tanggung jawab terhadap warganya.
Dia mengatakan ada kedekatan dengan masyarakat Sulbar. Beberapa kali ia mendapat telepon dari warga yang mengeluhkan fasilitas daerah. Ia juga sering mendapat kunjungan warga yang melaporkan sejumlah persoalan pelayanan pemerintah.
“Bahkan mobil saya pernah dicegat warga karena mereka ingin sampaikan bahwa ada jembatan yang rusak butuh perbaikan dan masalah kekeringan,” kata Anwar, Jumat (26/9).
Dengan pelaksanaan pilkada langsung, kata dia, rakyat justru merasa memiliki kepala daerahnya, sebab merekalah yang memilih kandidat tersebut. Ketentuan yang sudah ada seharusnya hanya tinggal diperbaiki agar tak terjadi politik uang.
Ia mengecam keras pelaksanaan pilkada lewat DPRD. Meski regulasi itu awalnya dibentuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), namun itu bukanlah suatu bentuk perlawanan terhadap menteri Gamawan Fauzi. Menurut dia, pilkada langsung yang terbaik bagi rakyat.
“Usulan Kemendagri itu pilgub melalui pemilihan langsung, hanya pemilihan bupati/walikota yang lewat DPRD, tapi kenapa sekarang tidak seperti itu,” ujar dia.