REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Grow Box", bibit jamur di dalam kotak yang harus disiram dan dirawat sendiri menjadi cara baru bercocok tanam yang mudah tanpa harus menggunakan lahan.
"Kami ingin menumbuhkan pengalaman orang saat menanam dan memanen bahan makanan sendiri," kata Direktur Pemasaran "Grow Box" Annisa Wibi di Jakarta, Jumat (26/9).
Ia mengatakan untuk menumbuhkan jamur tersebut tidaklah sulit tinggal sobek segel kemudian semprot bibitnya, dalam waktu dua sampai empat minggu jamur akan tumbuh dan siap dipanen. "Hasil panen bisa sampai 200 gram. Satu kotak ini dapat empat kali panen," kata Annisa.
Ia menjelaskan dalam perawatannya tidak sulit, hanya perlu disemprot dua sampai tiga kali sehari agar tetap lembab dan jangan terkena sinar matahari.
Media tanamnya sendiri dari serbuk kayu hasil limbah industri, saat ini dia menjual enam jenis jamur yaitu jamur tiram, putih, kuning, pink, coklat dan biru. "Yang paling baru adalah jamur kuping, jamur ini berkhasiat untuk menghambat penggumpalan darah," kata dia.
Dalam sebulan ia bersama temannya dapat menjual hingga 1.000 kotak jamur dan yang paling diminati adalah jamur tiram pink dan biru. "Banyak pelanggan suka jamur tiram pink dan biru karena warnanya menarik," kata dia.
Selain warna yang menarik, di bagian atas kota jamur ini, terdapat tulisan "Hallo Nama Saya ...", hal ini dibuat agar penanam merasa memiliki tumbuhan tersebut dan senang merawatnya. "Banyak pelanggan kami malah tidak tega untuk memetik jamurnya setelah tumbuh, karena sudah sayang," katanya.
Harga satu kotak jamur tiram putih Rp 40 ribu dan yang lainnya dijual Rp 75 ribu per kotak.