REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengarahkan program "Bali Mandara Jilid II" untuk menyiapkan masyarakatnya menghadapi tantangan pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku tahun 2015.

"Kami arahkan Bali Mandara jilid II untuk menghadapi persaingan MEA 2015," katanya di Denpasar, Jumat (26/9).

Bali Mandara merupakan program yang mengedepankan prioritas untuk mengentaskan kemiskinan termasuk kesejahteraan masyarakat untuk Pulau Dewata yang maju, aman, damai dan sejahtera. Mantan Kepala Polda Bali itu menyatakan bahwa untuk menghadapi persaingan MEA 2015, pihaknya memberikan prioritas dalam peningkatan sumber daya manusia.

"Misalnya anak-anak miskin itu kami angkat supaya mereka memiliki daya saing seperti SMA Bali Mandara," ucapnya.

Pemerintah Provinsi Bali tahun 2014 menggelontorkan beasiswa untuk siswa miskin di SMA Bali Mandara yakni sebesar Rp 1,7 miliar.

Pemprov Bali juga tengah membangun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Bali Mandara yang juga berlokasi di sebelah SMA Bali Mandara di Kubutambahan, Buleleng yang ditargetkan mulai menerima siswa tahun 2015.

Pemerintah Provinsi Bali menggelontorkan dana Rp 23,5 miliar dari APBD 2014 untuk pembangunan fisik SMKN Bali Mandara itu.

Baik SMA dan SMKN Bali Mandara, ditargetkan per tahun menerima 75 siswa/siswi berprestasi dari latar belakang ekonomi tidak mampu.

"Kami juga memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, modernisasi sekolah dengan 'e-learning' dan teknologi komunikasi informasi (ICT) dan bekali mereka dengan disiplin dan pendidikan karakter," ucapnya.

Selain pendidikan, Pemerintah Pulau Dewata juga melakukan penguatan untuk program lainnya di antaranya Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida), Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).

Ikuti Whatsapp Channel Republika