Kamis 25 Sep 2014 20:09 WIB

Dana Kotak Kencleng Biaya Operasional Masjid

Rep: c67/ Red: Karta Raharja Ucu
Kotak Amal
Foto: wordpress
Kotak Amal

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kehadiran kotak kencleng yang diedarkan pengurus masjid ternyata memiliki pendapatan yang tidak sedikit. Muhamad Ansori, direktur eksekutif Masjid Syuhada, Kota Baru, Yogyakarta mengatakan, dalam satu tahun dana yang didapatkan dari kotak kencleng berkisar Rp 300 juta. Menurutnya, dana tersebut hanya cukup untuk biaya operasional.

Di Masjid Syuhada, kata Ansori, kotak kencleng hanya dipersiapkan setiap hari jumat. Setiap pekannya dana yang dihimpun berkisar Rp 7-8 juta. "Itu cukup untuk gaji pegawai, listrik dan air," ujar Ansori, Kamis (25/9) saat ditemui ROL di ruangannya.

Ia menjelaskan, uang hasil dari kotal kencleng tersebut langsung disetor ke bank. Namun, kotak kencleng juga dikeluarkan pada saat momen tertentu. Pendapat senada disampaikan Tarib, pengurus takmir Masjid Al-Hikam, Banguntapan Bantul. Menurutnya, dana yang diperoleh dari kotak kencleng tidak cukup banyak. Di Masjid Al-Hikam, hanya berkisar Rp 5 juta.

Tarib mengatakan, dana tersebut tidak cukup untuk membiayai program masjid. Menurutnya, untuk mengadakan kegiatan harus mencari dana dari luar.

Dana dari kotak kencleng mengalami peningkatan pada saat Ramadhan. Sebab, pada Ramadhan terdapat banyak kegiatan. "Dalam satu kali kegiatan pernah dapat 10 juta," ujar Tarib kepada Republika, Kamis (25/9) di kampus UIN Sunan Kalijaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement