Kamis 25 Sep 2014 15:45 WIB

Kekeringan di Bendung Katulampa Belum Separah Tahun 1997

Rep: C84/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah anak bermain di kali Ciliwung di kawasan bendung Katulampa, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Paramayuda
Sejumlah anak bermain di kali Ciliwung di kawasan bendung Katulampa, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Musim kemarau yang masih melanda membuat Bendung Katulampa di Bogor Timur, Kota Bogor, mengalami kekeringan. Debit air di bendungan itu pun mencapai angka 0 cm.

Pengawas Bendung Katulampa, Andi Sudirman (46) mengatakan kekeringan yang melanda Bendung Katulampa sudah dimulai sejak awal September lalu. Bahkan akibat terus berkurangnya debit air, membuat batu-batuan dan dasar sungai di sana terlihat jelas.

"Aliran air untuk saat ini diprioritaskan masuk ke jalur irigasi. Kita atur aliran airnya dengan sistem gilir. Jadi gantian pengairannya," ujar Andi kepada Republika, Kamis (25/9).

Andi melanjutkan aliran irigasi saat ini berada di angka 30 cm tingginya. Jika sudah mencapai angka 20 cm, menurutnya sudah kritis. Dia mengatakan, untuk debit air di Bendung Katulampa, saat ini berkisar di angka 2.200 liter per detik, turun dari hari sebelumnya yang mencapai 2.500 liter per detik.

"Kalau sampai 2.000 liter per detik, itu sudah kritis sekali," katanya.

Meski demikian, kondisi kekeringan yang melanda Bendung Katulampa belum separah yang pernah terjadi pada tahun 1997, dimana debit air menyentuh angka 1.200 liter per detik.

Pria yang sudah bekerja di Bendung Katulampa sejak 1987  itu berharap musim kemarau segera usai agar kekeringan yang melanda Bendung Katulapmpa dapat teratasi. Dia juga mengatakan terus berkordinasi dengan Depok, Kota Bogor, dan Cibinong terkait kekeringan di Bendung Katulampa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement