REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) berjanji akan swasembada pangan setelah satu tahun menjabat. Kedaulatan di bidang tersebut harus segera dilaksanakan karena dapat mempengaruhi penurunan angka kemiskinan Indonesia.
JK mengatakan, berdasarkan data, petani dan nelayan menyumbangkan angka kemiskinan terbesar bagi bangsa ini, lebih dari 50 persen. Itulah mengapa, dengan melakukan swasembada pangan, maka taraf hidup masyarakat tani dan nelayan terangkat.
"Itu harus dilaksanakan agar tercipta kemandirian dan angka kemiskinan berkurang. Saya rasa mudah, cukup 1 tahun untuk swasembada dengan manfaatkan teknologi dan investasi," kata JK dalam diskusi pangan di DPP Nasdem, Kamis (25/9).
Menurut dia, bangsa Indonesia mengandalkan impor dalam berbagai jenis kebutuhan pangan karena, kemampuan produksi masih rendah. Dengan adanya alokasi dana subsidi, ia yakin dapat melakukan perbaikan dan pembaharuan teknologi.
Dia menambahkan, masyarakat harus siap dengan adanya alokasi subsidi untuk pembangunan. Penurunan sektor pangan negara ini dikarenakan tidak adanya anggaran untuk memelihara dan memperbaiki alat-alat pertanian sehingga produksi makin turun.
"Sebenarnya saya sudah siapkan dana untuk itu semua. Namun ganti pemerintahan, ganti menteri, tidak berjalan. Mungkin menterinya lebih suka impor, biar dapat komisi," celetuk JK sambil tersenyum.