REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kondisi kemarau yang terjadi beberapa pekan terakhir, menyebabkan menyusutnya debit air Sungai Cisadane. Padahal air sungai itu, merupakan sumber vital bagi warga Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyarankan agar masyarakat untuk bisa lebih mengantisipasi kekeringan dengan membuat sumur-sumur resapan.
"Saya menyarakan bagi masyarakat yang mengunakan air tanah agar pada musim-musim penghujan membuat sumur resapan, sehingga saat memasuki musim kemarau kondisi ini bisa tertangani dan tidak menjadi masalah," tegasnya.
Arief melanjutkan menurut laporan dari petugas pintu air sepuluh, kondisi Sungai Cisadane saat ini masih dalam kondisi aman dimana dari laporan debit air masih dibatas 12.50 cm, akan tetapi aliran air dari hulu saat ini masih sangat terbatas.
"Posisi 12,50 cm saja seluruh pintu air ditutup dan hanya untuk mengaliri Cisadane Barat dan Timur menuju irigasi, alirannya sangat terbatas," katanya.
Untuk itu, ia berharap pihak pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pekerjaan Umum untuk bisa segera melakukan normalisasi sungai secara menyeluruh. Sebab Sungai Cisadane menjadi bahan baku pengelolaan air bersih di Tangerang.
"Beberapa waktu lalu pengerukan baru dilakukan hanya 1400 meter kubik, saya berharap normalisasi dilakukan sepanjang Sungai Cisadane dan segera dilakukan kembali oleh pusat," jelasnya.
Mengenai dampak krusial di Kota Tangerang dengan kemarau beberapa waktu ini, Arief mengatakan berdasarkan hasil laporan dari camat dan lurah di Kota Tangerang, tidak ada wilayah yang mengalami kekeringan.
"Jadi masih aman untuk Kota Tangerang," ucapnya.