Kamis 25 Sep 2014 10:55 WIB
Pilkada Lewat DPRD

Dukung Pilkada Tak Langsung, Golkar Bantah Gunakan Lobi Uang

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Bilal Ramadhan
Aktivis dari Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan unjuk rasa menolak RUU Pilkada tidak langsung di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/9). (Republika/ Wihdan).
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivis dari Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan unjuk rasa menolak RUU Pilkada tidak langsung di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/9). (Republika/ Wihdan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya mengatakan pihaknya tidak menggunakan kekuatan uang untuk memenangkan pegambilan keputusan RUU Pilkada dalam sidang paripurna. Menurut Tantowi Partai Golkar menggunakan lobi persuasif baik kepada kader sendiri maupun kader partai lain untuk mendukung opsi pilkada tidak langsung.

"Itu tidak ada (lobi uang)," kata Tantowi kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (25/9).

Tantowi mengatakan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) hanya memberikan instruksi tertulis kepada seluruh anggota Fraksi Golkar di DPR untuk mendukung pilkada tidak langsung. Selain itu Fraksi Golkar juga berupaya melakukan komunikasi politik lintas fraksi guna menguatkan dukungan terhadap pilkada tidak langsung.

Menurut Tantowi, dari rapat pleno terakhir yang dilakukan Fraksi Golkar pada Kamis (25/9) pagi, telah hadir sebanyak 78 anggota fraksi yang siap mendukung pilkada tidak langsung. Seluruh anggota Fraksi Golkar sendiri berjumlah 104 orang.

"Dari 104 anggota fraksi, sebanyak 78 hadir dalam rapat koordinasi tadi pagi. Insya Allah sudah sepakat. Tinggal kita menunggu kehadiran sisanya di sidang paripurna nanti," kata Tantowi.

Sementara itu Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto optimistis sidang paripurna akan mengesahkan pilkada tidak langsung. Dia menyatakan telah mendapat kepastian dukungan optimal dari anggota Fraksi Golkar. RUU Pilkada akan diputuskan hari ini, Kamis (25/9).

Salah satu isu krusial dalam RUU tersebut adalah soal pengubahan pelaksanaan pilkada dari langsung menjadi tak langsung melalui DPRD. Sejumlah partai yang mendukung pilkada langsung adalah PDIP, PKB, Hanura, dan Demokrat dengan syarat 10 opsi perbaikan. Sementara yang mendukung pilkada tidak langsung adalah Golkar, Gerindra, PPP, PKS, PAN. Pengambilan putusan diprediksi akan melalui mekanisme voting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement