Kamis 25 Sep 2014 10:01 WIB

Manfaatkan Iptek Nuklir, Indonesia Raih Penghargaan

Krenova merupakan penghargaan bagi warga yang berhasil mengembangkan IPTEK.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Krenova merupakan penghargaan bagi warga yang berhasil mengembangkan IPTEK.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Indonesia menerima penghargaan tertinggi (Outstanding Achievement Award) dari International Atomic Energi Agency, Food and Agriculture Organisation (IAEA/FAO) atas keberhasilan dalam riset dan pemanfaatan iptek nuklir untuk pemuliaan tanaman pangan.

Riset yang dilakukan Pusat Aplikasi Isotopes dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mendapat penghargaan dalam rangka peringatan 50 tahun didirikannya Joint FAO/IAEA Division of Nuclear Technique in Food and Agriculture (NAFA), di sela-sela Konferensi Umum IAEA ke-58 di markas IAEA, Wina, Austria.

Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Kamis mengatakan, penghargaan tersebut diserahkan langsung Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano, kepada Dubes Rachmat Budiman, disaksikan Kepala BATAN, Djarot Wisnubroto.

Dirjen IAEA menyampaikan iptek nuklir telah memberikan kontribusi penting dalam mendukung penyediaan dan keamanan pangan, khususnya di negara-negara berkembang.

Pemanfaatan iptek nuklir untuk pemuliaan tanaman memungkinkan petani memperoleh benih tanaman pangan, seperti padi, kedelai, dan gandum unggul yang lebih tahan hama, berproduktivitas tinggi dengan umur panen yang lebih pendek serta dapat beradaptasi dengan baik terhadap dampak perubahan iklim.

Dirjen IAEA menyampaikan hasil iptek nuklir ini mendapat penerimaan sangat baik dari petani di berbagai negara.

Keberhasilan ini merupakan salah satu contoh sukses difusi teknologi modern terhadap masyarakat agraris tanpa mengganggu kearifan lokal dan budaya pertanian yang sudah berjalan puluhan tahun di berbagai negara.

Dalam pengamatannya masyarakat petani sangatlah arif dan bersahabat dengan lingkungan, mereka menginginkan teknologi yang ramah terhadap alam dan lingkungan.

Berbagai tanaman pangan yang dimuliakan dengan tekonologi nuklir atau yang biasa disebut mutan radiasi tersebut diterima dan dimanfaatkan petani secara luas di berbagai negara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement